Ada Bang Jago di Tol Tomang

David Yulianto, pria penodong pistol ke sopir taksi online akhirnya ditangkap polisi. (FOTO: kolase tribunnews/istimewa)

COWASJP.COMPeristiwanya sepele. Sopir taksi online, Hendra, 42, menyalip sedan Mazda plat Polri di jalan Tol Tomang, Jakarta Barat, Kamis (4/5) malam. Hendra dipukul sopir Mazda, diancam pistol. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan: “Kami usut tuntas.”

***

LAGAK SOK JAGO itu viral di medsos. Seharian Jumat (5/5) polisi memburu sopir berlagak koboi itu. 

Malamnya, si abang jago ditangkap di Apartemen M Town Residence Serpong, Tangerang Selatan. Ia bukan polisi. Namanya David Yulianto, karyawan swasta, warga Depok.

Kehebohannya sampai membuat Kapolri menanggapi serius peristiwa itu.

Berdasar pengakuan korban Hendra kepada pers, Jumat (5/5) kronologi kejadiannya begini:

Kamis, 4 Mei 2023 malam Hendra membawa penumpang seorang wanita. Lewat di jalan Tol Tomang, Jakarta Barat, yang saat itu macet parah. Mobil Hendra berada di lajur tengah. Di depannya ada sedan Mazda plat nomor Polri 10011-VII.

Hendra: "Ada celah buat saya masuk ke kanan. Lumayan-lah, masuk satu mobil. Terus, gue masuk ke kanan. Terus ia (sopir Mazda) langsung kenceng masuk, merasa dipotong jalannya gitu, loh.”

Maksudnya, Hendra dikejar, lalu mobilnya dipepet Mazda. Sopir Mazda turun menghampiri Hendra.

Dilanjut: "Terus, nggak lama ia mukul gue, berkali-kali, terus nodongin pistol itu ke gue nodongin ke kepala gue pake pistol.”

Pemukulan itu berhenti, setelah penumpang wanita itu melerai. Sopir Mazda kemudian pergi, kembali ke mobilnya. Tampak ia menenteng sebuah pistol mirip Glock, yang biasa dipakai TNI-Polri.

Hendra tidak berani melawan pelaku. Hendra sudah melaporkan pengancaman dan pemukulan itu ke Polda Metro Jaya.

Semua kejadian itu direkam video oleh si penumpang wanita. Kemudian diunggah ke medsos. Menyebar jadi viral. Dikomentari banyak warganet. Heboh. 

Reaksi sangat cepat. Jelang sore, warganet mengunggah terduga pelaku, berdasarkan wajah pelaku di video yang viral.

Akun instagram @jktnewss pada Jumat (5/5) sore mengunggah identitas terduga pelaku, begini:

"Nama: DANIEL SETIAWAN, TTL: KEBUMEN, 1979-09-27; Jenis Kelamin: Laki-Laki; Alamat: KOMP. POLRI PASAR MINGGU, Kel. RAGUNAN, KOTA ADM. JAKARTA SELATAN, DKI JAKARTA; Status: KAWIN; Pekerjaan: KARYAWAN SWASTA; Pendidikan Terakhir: DIPLOMA IV/STRATA I.”

Disebutkan, Daniel Setiawan anak seorang pensiunan polisi. "Bapaknya pensiunan Polri. Diduga, mobil yang digunakan adalah mobil inventaris orangtuanya. Termasuk pistolnya." 

Unggahan itu viral juga. Dikomentari sangat ramai. Bahkan, wartawan meluncur mendatangi rumah Daniel Setiawan. Juga, aparat Polda Metro Jaya.

Hasilnya, saat didatangi wartawan, Daniel tidak di rumah. Wartawan diterima mertua Daniel, bernama Yorry Worang. Dikonfirmasi, Yorry kaget. Ia mengatakan, menantunya memang bernama Daniel Setiawan. Saat itu sedang bekerja di kantor. Bahkan, Daniel sudah dimintai keterangan oleh aparat Polda Metro Jaya di rumahnya tersebut.

Yorry: "Oh sekarang Daniel lagi kerja. Kerjanya di bagian alat-alat kedokteran gigi. Jadi, tadi setelah konfirmasi sama polisi dari Polda Metro, setelah selesai langsung dia kerja. Laporan polisinya, sudah diambil.”

Tapi, Yorry yakin bahwa si abang jago bukanlah menantunya, Daniel. Yorry mengatakan, begini:

"Karena, anak saya itu stroke, ya. Lumpuh kaki kiri sama tangan kiri. Ia hanya gerak kaki kanan dan tangan kanan. Dan, dia berjalan pakai tongkat. Jadi, pasti ini salah orang. Tadi, Daniel juga sudah ditanya-tanya polisi, sebentar saja. Lantas, selesai.”

Wartawan juga konfirmasi ke Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Syahduddi soal terduga pelaku bernama Daniel Setiawan. Dijawab singkat Syahduddi: "Bukan terduga pelaku.”

Polisi terus berupaya keras melacak si abang jago. Sebab, Kapolri Jenderal Listyo sudah memerintahkan anak buahnya mengusut tuntas itu. Juga, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mengerahkan anak buahnya mencari si abang jago, secepatnya.

Soal plat nomor kendaraan dinas Polri di mobil Mazda milik pelaku, dipastikan palsu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Jumat (5/5) memastikan, bahwa plat nomor polisi 10011-VII  yang digunakan pelaku adalah palsu.

Trunoyudo menjelaskan, plat nomor 10011-VII teregister untuk kendaraan Toyota Kijang. Itu mobil dinas Bagrenmin Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya.

Trunoyudo: "Milik Polda Metro Jaya, Mobil dengan nomor itu ada di Dirkrimsus di Bagrenmin, Toyota Kijang tahun 2003.”

Maka, polisi terus mengejar pelaku. Petunjuk satu-satunya bagi polisi adalah wajah pelaku yang terekam video, dan beredar di medsos. Wajah itu dilacak dengan peralatan modern milik Polri.

Akhirnya, Jumat (5/5) malam David ditangkap di Apartemen M Town Residence Serpong. Pemburunya tim. Gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum, Polda Metro Jaya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat.

David gemuk. Usia sekitar 35. Sama persis dengan postur pada rekaman video yang beredar di medsos.

Terduga pelaku ditangkap aparat di area parkir apartemen tersebut. Ditangkap tanpa perlawanan. Dari video penangkapan, tampak pria gemuk itu selalu menunduk. Ditanya tim polisi, David menjawab dengan suara lemas. Tidak segalak seperti ia memukul sopir taksi online.

Polisi bertanya ke David: "Plat nomornya mana? Udah diganti atau belum?"

"Udah diganti, Pak."

Polisi juga menyita senjata api milik pelaku. Lantas polisi bertanya ke pelaku:

"Ini punyamu kan. Apa ini? Senjata asli atau bukan?" 

"Airsoft gun, Pak." 

Plat nomor polisi ia dapat dari pria inisial E, yang kini dikejar polisi. Plat itu dipakai David di mobilnya sejak Agustus 2022 untuk menghindari aturan lalu-lintas ganjil-genap. Sepele sekali.

Lalu, David digelandang tim polisi menuju ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Drama selesai.

Drama jagoan model begini ada beberapa, belakangan ini di Jakarta. Pengemudi kendaraan tidak sabaran di jalanan. Banyak yang berlagak jagoan. Fenomena sosial yang perlu diteliti, mengingat satu dekade lalu karakter pengguna jalan tidak seperti ini. (*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda