300 Ansor dan Banser Sumut Ikuti Diklat dan Pengkaderan

Pengkaderan dan Diklatsus Ansor dan Banser diikuti 300 personel. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor dan Satkorwil Banser Sumatera Utara menyelenggarakan Pengkaderan dan Diklatsus (Pendidikan dan Latihan Khusus). Diikuti 26 cabang dengan 300  peserta.

Hal ini dilakukan dalam upaya penataan dan penguatan sistem kaderasi organisasi. 

Acara berlangsung di Kampus II Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan, Desa Sei Karang, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, sejak 17- 20 November 2022.

Acara itu meliputi   Pendidikan Kader Lanjutan (PKL) Ansor , Madrasau ula untuk Rijalul Ansor, Kursus Banser Lanjutan (Susbalan), Pelatihan Instruktur Ansor, Kursus Pelatih (Suspelat) Banser.

Kebutuhan realitas berkembangnya calon-calon anggota Ansor dan Banser, membuat PW. Ansor dan Satkorwil Banser Sumatera Utara melakukan pengkaderan. Meningkatkan kualitas dan kapasitas Pengurus di tingkat Pimpinan Cabang dan Satkorcab Banser yang ada di Provinsi Sumatera Utara.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Sumut, H Adlin Tambunan ST MAP, mengatakan, kegiatan tersebut diikuti  300-an kader se-Sumatera Utara.

Adlin Tambunan mengatakan: “Tentu ini sebuah kebanggaan untuk kita semua. Kaderisasi akbar ini memiliki tiga makna:

Pertama karena memang kebutuhan organisasi. Secara kebutuhan, di PW Ansor Sumatera Utara memang sudah sangat diperlukan kaderisasi, begitu pula di tingkat pusat. Memang ini suatu bagian untuk kebutuhan akreditasi,” sebut H Adlin Tambunan.

Kedua, untuk menguatkan nilai-nilai kaderisasi. Saya berharap dengan kaderisasi ini, kecintaan kita semakin menguat. Makin tumbuhnya rasa sayang, rasa cinta kita kepada organisasi ini, Gerakan Pemuda Ansor.

Ketiga,  yang paling penting adalah untuk mempererat jalinan silaturahmi dan kekompakan antar kader GP Ansor, Banser dengan Banom NU dan masyrakat."

PW. Ansor dan Satkorwil Banser Sumatera Utara juga melaksanakan Diklatsus Protokoler, CBP (Corps  Provost Banser) serta Diklatsus Banser Tanggap Bencana (Bagana).

Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas Banser dalam pelayanan dan pengabdian serta menciptakan sistem kinerja organisasi, baik secara internal maupun layanan dan pengabdian terhadap masyarakat secara umum.

Proses pengkaderan dan diklatsus ini dihadiri langsung oleh Kasatkornas Banser H. Hasan Basri Sagala  yang merupakan kader dari Sumatera Utara. 

"Proses pengkaderan dan diklat yang diselenggarakan oleh PW Ansor dan Satkorwil Banser ini dilaksanakan mulai tanggal 17 – 20 November 2022 di Deli Sedang Sumatera Utara. Dengan menghadirkan instruktur nasional baik di Tingkat Pengkaderan Ansor maupun diklat di Banser," pungkasnya.

BANSER-NYAR.jpg1.jpg

Kasatkornas Banser Hasan Basri Sagala dalam stadium general kegiatan tersebut mengatakan bahwa Ansor dan Banser saat ini sudah mencapai umur menjelang 89 tahun. Sebuah usia yang matang dalam dinamika organisasi baik bersifat internal untuk penataan dan penciptaan sistem, serta ekternal untuk peneguhan konsepsi kebangsaan serta layanan dan pengabdian terhadap publik. 

"Berbagai upaya penataan dalam pengkaderan mulai tahun 2012 semakin membuktikan keseriusan organisasi. Bagaimana organisasi secara sistem bisa berjalan degann baik," ujar HBS penggilan akrabya. 

Menurut HBS, hal ini tidak hanya dilakukan di tingkat pusat. Justru dimulai dari bawah baik di tingkat Ranting , Anak Cabang, Cabang dan Wilayah. 

Geliat upaya penataan kelembagaan dan penerapan pengkaderan yang selama ini berjalan, lanjut HBS, menjadi indikator dinamis dan optimisnya Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. Semakin matang dalam berorganisasi dan terciptanya kader-kader yang mendorong gerak organisasi semakin baik ke depan. Dan mampu menjawab kebutuhan internal dan ekternal organisasi.

Hal senada disampaikan 
Kasatkorwil Banser Sumut, Muhamnad Muarif Sibbik Manurung. 

Menurutnya Diklasus Provost, Protokoler dan Bagana ini perlu untuk meningkatkan kualitas dan profesional satuan Banser.

Provost misalya, corps provos ini bertugas  menertibkan, mendisiplinkan, mengamankan dan mengendalikan kegiatan Banser. "Sehingga anggota disiplin dan profesinal dalam melaksakan tugas ke Banseran. Karena mereka mengikuti semua aturan  disiplin Banser," jelasnya.

Lalu Bagana, lanjut Kasatkorwil, sejalan dengan upaya pengurangan risiko bencana yang menjadi arus utama pemerintah dan kebencanaan, yang dimulai dengan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas. Saat ini sudah mulai pada pendekatan pengurangan risiko bencana berbasis keluarga dan individu.
"Itu merupakan bagian dari uapaya penciptaan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana," katanya.

Sumatera Utara yang mempunyai 33 Kab/ Kota dengan 12 ancaman bencana, baik hydro meteorologi, geologi, biologi, kegagalan teknologi maupun realitas dinamika sosial, menjadi bagian inspirasi dari PW. Ansor dan Satkorwil Banser. Untuk membekali kader-kadernya dalam hal mitigasi, kesiap siagaan, tanggap darurat, rehab rekon dan pemulihan. Untuk itu  dalam menghadapi ancaman bencana diadakan Diklatsus Banser Tanggap Bencana( Bagana).

"Dalam proses Diklatsus Bagana ini diikuti oleh 6 perwakilan Satkorcab yang ada di Sumatera Utara. Proses Diklatsus Bagana ini ditangani langsung oleh Kasatkornas Bagana Chabibullah, dengan melibatkan bebagai stakeholder kebencanaan di tingkat regional. Baik dari Sumatera Utara maupun Deli Serdang, baik itu BPBD maupun Dinsos serta elemen relawan yang ada di Deli Serdang," kataya.

Acara itu dibuka oleh 
Wakil Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar.

“Pemuda memiliki fungsi sentral di era kebangkitan nasional. Karenanya, generasi muda dilibatkan dalam pembangunan, baik secara nasional maupun daerah,” ujar  Wabup.

Gerakan Pemuda Ansor sebagai wadah berhimpunnya organisasi kepemudaan, ungkap Wabup, telah membuktikan kemampuannya mengambil peran dalam kehidupan di Indonesia.

Dibuktikan, sejak awal berdirinya GP Ansor terus memberi peran dan kontribusinya dalam mengawal dan bergerak meneguhkan semangat ideologis.

Wabup berharap, bisa lahir kader-kader tangguh dan kreatif yang senantiasa tergerak menjadi agen dakwah Islam dalam membumikam ajaran Ahlussunnah wal jamaah.

“Teruslah menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kerukunan, toleransi antarumat beragama di Provinsi Sumatera Utara ini,” harap Wabup.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda