Peringati Hari Santri Dengan Diklatsus Tiga Satuan Khusus Banser

Praktek Evakuasi Wetter. (FOTO: Satkorwil Banser Kalbar)

COWASJP.COM – Hari Santri 22 Oktober 2022 adalan momentum dari perjuangan para santri dalam mewujudkan dan mempertahankan Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia. 

Realitas sinergi santri dengan Komando Kiai bersama unsur kekuatan negara saat itu dari Tentara dalam TKR dan BKR serta pasukan yang tergabung dalam Lasykar Hizbullah dan Sabilillah, mampu menghadapi berbagai kelicikan NICA yang ingin merebut kembali kemerdekaan negeri ini.

Semangat dan fatwa Resolusi Jihad menjadi ghirah spiritual para kiai, santri dan unsur kekuatan negara, dalam hal ini TKR, Hizbullah dan Sabilillah. 

Dalam perjalanan bangsa untuk mengisi kemerdekaan sudah dicapai bangsa ini. 
 
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor dan Satkorwil Banser Kalimantan Barat mewujudkannya dalam bentuk pembekalan ruang pengabdian dan layanan Banser untuk masyarakat dalam bentuk Diklatsus Bagana, Baritim dan Basada. 

Ansor dan Banser dalam hal kerelawanan baik terkait hal kebencanaan, kesehatan, maupun realitas kelautan sudah muncul semenjak organisasi ini lahir. 

Upaya penyempurnaan tindakan dari berbagai tugas kerelawanan Ansor - Banser berusaha bergerak secara organisasi, tidak hanya dalam bentuk tindakan saja. Tetapi  berbenah dengan meningkatkan tindakan dan menciptakan sistem dan perannya . Yakni dengan membekali anggota Banser dalam bentuk Diklatsus (Pendidikan dan Latihan Khusus) Banser Tanggap Bencana (Bagana) Banser  Husada (Basada) dan Banser Maritim (Baritim). 

"Berbagai ilmu tentang kerelawan, sistem organisasi, serta kemampuan tehnis dan peningkatan kapasitas  juga diberikan dalam diklatsus tersebut," ujar Ketua PW Ansor Kalbar Rajuini.

panjat-tebing-banser.jpgPraktek Vertical Rescue. (FOTO: Satkorwil Banser Kalbar)

Apa saja itu, lanjut Rajuini di antaranya tentang SAR dan Evakuasi baik Watter  dan Vertical Rescue. Pengelolaan Pengungsi, Manajemen Dapur Umum, Perawatan Jenazah, bahkan sampai Teknik Pemadam Kebakaran. Semua dilakukan secara teori dan praktek oleh Satsus Basada.

Ilmu tentang kesehatan baik yang berbasis medis maupun non medis serta potensi dan kapasitas tentang ilmu kesehatan berbasis alam dan herbal. Menjadi fokus  diklatsus Basada.
Sedang untuk menjaga dan merawat kapasitas dan peninggalan nenek moyang bangsa ini sebagai pelaut akan dijalankan oleh Banser Maritim ( Baritim).

"Kebijakan pemerintah kawasan pesisir, kalautan, keragaman hayati laut serta upaya pemberdayaan masyarakat pesisir baik dalam hal ekonomi dan sosial menjadi fokus materi dalam diklatsus Baritim ini," tambah Kasatkorwil Banser Kalbar A.Zarkasi.

Diklatsus diikuti 75 anggota Banser yang  dilaksanakan 21 -23 Oktober 2023 di Pantai Pasir Panjang Pak Lotay, Singkawang.

Dalam pelaksanaan diklatsus ini PW GP Ansor dan Satkorwil Banser, lanjut Zarkasi, melibatkan berbagai stakeholder baik dari Pemerintah maupun Swasta. Di antara pihak pihak yang terlibat, BPBD Prov Kalbar dan Kota Singkawang, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinsos Kota Singkawang, Radio Amatir Kota Singkawang, Relawan dan Pecinta Alam Kota Singkawang serta Badan Pemahaman Kebakaran Swasta ( BPKS) Singkawang.

Diklatsus ini ditangani langsung oleh Tiga Tim Satuan Khusus dari Satkornas Banser. Baik Bagana, Baritim maupun Basada. "Bahkan Kepala Satsus tiga satuan dan wakilnya datang ke Singkawang. Ndan Habib dan Zainal Arifin ( Bagana), Ndan Halik Rumkel dan Ndan Junaidi ( Baritim), Ndan Yunianto plus Ndan Setiyo dari Satsus Basada," pungkas Zarkasi. (*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda