Sang Begawan Media

Rp 15.500

ILUSTRASI: sripoku.com - tribunnews.com.

COWASJP.COM – ANDA terlena terlalu dalam ke soal Sambo, gas air mata di Kanjuruhan, dan narkoba Teddy Minahasa. Anda pun terlena. Rupiah kemarin anjlok ke angka nyaris Rp 15.500 per dolar.

Politik terus kejar-kejaran dengan Pilpres 2024. Untungnya kita punya presiden yang sudah di masa jabatan kedua. Yang tidak perlu memikirkan untuk bersaing memperebutkan jabatan presiden lagi. Dengan demikian perhatian Presiden Jokowi bisa fokus hanya memikirkan penyelamatan ekonomi dua tahun ke depan.

duet-grafis.jpgKondisi perekonomian global belum sepenuhnya bisa bernapas lega akibat pandemi Covid-19. Bank Dunia memperingatkan bahwa perang, kebijakan lockdown di China, gangguan rantai pasokan, dan stagflasi telah memukul pertumbuhan ekonomi.(GRAFIS: katadata.co.id)

Presiden sendiri sudah memberi gambaran ekonomi yang berat tahun depan. Maka seorang pengusaha kecil heran kalau presiden masih sempat sibuk ikut memikirkan politik kekuasaan.

"Saya berharap Bapak Presiden fokus memikirkan penyelamatan ekonomi," tulis pengusaha kecil itu pada Disway. "Biarlah para politisi berebut Capres 2024. Bapak Presiden tolong fokus di perbaikan ekonomi," katanyi. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan
Edisi 17 Oktober 2022: Karir Teddy

Reiner Iskandar

Maaf bukan mau ngatur, hanya ingin kasih saran pak, apa mungkin komentar pilihan dibagi 3: 1. Komentar berhubungan dgn isi berita 2. Komentar tidak ada hub dengan berita tapi penting / bermanfaat 3. Komentar tidak berhubungan dengan isi berita dan tidak urgent ( misal : humor/pantun/saran buat tim IT yg Jenius Baik dan Sabar ) Nb : pertama kali komen dan coba komen, semoga berhasil 

Johan

Terus terang saya kurang percaya dengan keterangan pembelaan diri tersebut. Karena tidak mencantumkan kalimat berikut: "Demikian pembelaan diri ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun." Saya khawatir dalam membuat pembelaannya dia masih dalam pengaruh narkoba, eh maaf, pengaruh obat bius.

M Abduh

Bah Abah... juara Akpol 1993 itu BUKAN TM, tapi Irjen Rudi Darmoko. Gimana to Abah ini...

Leong putu

Punya banyak benda pusaka ? .. .. Saya punya cuma satu dan memang satu-satunya. Pemberian Tuhan Yang Maha Esa, bawaan dari lahir. Ku jaga dan ku rawat. Aku mandi, dia ikut mandi. Aku gak mandi namun dia pasti cuci muka. Senjata pamungkas dan sahabat sejati.... Dia masih seperti dulu, kuat, tegak dan bisa diandalkan....Hmmmmm. .. Istri ku :"Paaaaaaa....Paaaaaaa... Paaaaa... Udah jam sembilan lebih... Ayo berangkat....!". Aku :" Aduuuuuuuuuuuh maaaaaaaa.... Puaaanaaaaas..... Burungku kesiram kopi...&@$@@.. Amsyiong ini........".

Saifudin RohmaqèÅ•qqqààt

Saya membayangkan irjenpol Tedy. Pikirannya kacau. Hatinya sedih. Karirnya jatuh. Dan satu lagi. Yaitu malu. Dan itu sudah terjadi. Suatu kenyataan. Tentu saja ini bukan sinetron. Yang habis syuting, menjadi normal kembali. Buktinya irjen Tedy tidak kembali menjadi kapolda jatim. Sampai saat ini. Dan orang yg mempunyai masalah seperti Irjen Teddy, tentu butuh solusi. Cara menghadapinya. Secara teori dalam menangani masalah ada prinsip yg sederhana. Yaitu orang datang dengan membawa masalah, pulang akan membawa bahagia. Caranya terus bagaimana? Teorinya hanya ada 2. Biar semua paham. Biar semua bisa praktek. Hasilnya tenang bahagia. Syarat dan ketentuan berlaku. Kalau mau. Yang pertama mengubah mind set tentang masalah. Cara pandang masalah. Dari pikiran stres menjadi pikiran ikhlas. Dan ini perlu prakrek. Makin sering praktek makin skillful atau pandai. Yang kedua apa? Ini yg penting. Minta tolong ahlinya. Siapa ahlinya? Tentu saja Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Cara meminta, cara ngomongnya, sikapnya, semua ada tuntunannya. Tidak ngarang sendiri. Itulah pelajaran yg saya dapati di masa lalu. Tentang solusi suatu masalah. Dan harus selalu diingat. Dipahami dalam hati. Masalah yg terjadi itu karena perbuatan perbuatan yg kita lakukan. Perbuatan apa? Hanya anda sendiri yang tahu. Dalam kasus pak irjen ,artinya apa? Kita tidak tahu apa yang dilakukan oleh mami linda dan pak irjen. Hanya Tuhan dan mereka berdua yang tahu, apa yang sudah mereka perbuat. Itu saja.

Anwarul Fajri

Profitable??? Di cegat di laut dg tim nya sendiri biar bisa bebas di jual lagi? OMG... Kenapa aku jd overthinking gini.... Ampun.... Hahahaha

EVMF

CHD hari ini "memicu" orang-orang untuk mengamati lebih dalam : 1. Sungguhkah ada seorang Pati-Polri yang begitu luar biasa pengabdiannya hingga membiaya sendiri tugas ke-dinasan-nya ?? 2. Bukankah ini sangat janggal sementara itu institusinya lebih dari mampu untuk membiayai-nya ?? Jangan-jangan tugas ini justru di-luar institusi-nya !! 3. Bagaimana jikalau ada penyandang dana yang membiaya tugas tersebut ?? Sepertinya sangat mungkin, apalagi menyangkut semacam per-mafia-an narkotika. 4. Kalau ada, tentu saja ada kepentingan yang lebih besar, yang profitable tentunya !! 5. Dari pembelaan diri yang berantakan tersebut, yang tersebar luas di-medsos ; mestinya menjadi celah hukum untuk menuntaskan kasus tersebut.

yea aina

Untung (Kapolda) tak dapat diraih, Malang (Kanjuruhan) tak dapat ditolak. Maksud penugasan hendak cuci piring, apalah daya tangan tercuci.

yohanes hansi

Saya pernah membantu teman melaporkan kasus kehilangan mobil. Saya cukup terkejut karena penyidik menjelaskan bahwa anggaran penyidikan merupakan dana pribadi terlebih dahulu. Kalau dana pribadi tidak cukup, penyidikan berhenti dulu tunggu gajian. Mengetahui hal tersebut teman saya memberikan bantuan dana penyidikan. Dari tulisan Abah, situasi yang dialami ternyata sama. Tidak ada anggaran penyidikan dari korps. Apakah memang betul demikian, saya tidak tahu. Jika memang betul demikian, saya menarik kesimpulan bahwa jika mau jadi penyidik, harus punya modal pribadi. Jika tidak, bagaimana harus menyidik? Jika tidak menyidik, maka nir hasil. Nir hasil sama dengan tidak berprestasi. Tidak berprestasi ujung-ujungnya tidak ada kenaikan pangkat. Ini jika dugaan benar. Kalau memang tidak ada anggaran penyidikan, bisa dimaklumi juga. Kalau sedikit-sedikit penyidik minta anggaran padahal fiktif, maka terbilang korupsi. Dilema.. Jika dugaan ini benar, bagaimana kepolisian memecahkan dilema ini?

herry isnurdono

Abah DI menulis Irjen TM lagi. Lagi2 offside. Coba tulis aja kekayaan TM hasil beternak tuyul atau jual narkoba. Jelas2 ada BNN dan Direktorat Narkotika Barekrim Mabes Polri, koq Abah DI percaya seorang Irjen Staf Ahli Manajemen Kapolri turun tangan ke Selat Malaka cari Narkoba. Apalagi pakai uang 20 M uang pribadi. Mending uangnya disetor utk naik jabatan. Abah DI, kalau mau cari tahu Linda, mending 'dugem' di Jakarta. Dia pemilik klub malam/diskotek. Siapa tahu mau cari narkoba. Harusnya Abah DI cari tahu aja geng Judi, geng Narkoba atau geng Tambang. Kayaknya mereka saling sandera. Punya kartu masing2. Ayo Abah DI pasti bisa. Masak kalah sama Alm. Jend. Hoegeng. Atau Abah DI nonton aja sidangnya Sambo, sudah mau disidang di PN Jaksel. Kira2 ibu Putri masih pakai pakaian branded2 harganya puluhan juta.

Amat Kasela

Pak Joko, kata anak muda sekarang, yang syulit itu melupakan Rehan.

ALI FAUZI

Pak DIS berkesimpulan, karir ternyata telah menjadi seperti agama: Harus dibela dengan segala cara. Dengan segala cara berarti termasuk dengan membunuh. Bahkan dengan genoside. Saya yakin tidak ada agama yang meminta umatnya untuk melakukan hal itu. Kalau pun ada pembunuhan --yang diklaim demi membela agama-- yang melakukan itu oknum umat yang salah menafsirkan ajaran agamanya. 

Agus Suryono

Penyebabnya: 1). Kalimat: ruwet. 2). Jalan ceritera: ruwet juga

Agus Suryono

YANG ANEH DAN SAYA TAK PAHAM (2).. 1). Sultan Brunai kenal Linda. 2). Sultan Brunai, tahu ada Polisi, yang punya PUSAKA, dan tertarik.. Kok bisa pak Sultan tertarik..? Siapa yang menginformasikan spek barang ke pak Sultan..? Linda..? 3). Kalau Linda minta uang operasional, jangan-jangan sebenarnya, Linda BARU mau menawarkan ke pak Sultan..? 4). Seberapa jauh hubungan Linda dengan ybs, sehingga tau tentang barang pusaka yang dimiliki ybs..? 5). Kalau sebelumnya pernah ditipu Linda sampai Rp 20 M, kemudian datang lagi dan menawarkan untuk menjualkan PUSAKA, mengapa: A. Mengapa tidak dipanggil aja, janjikan untuk menyerahkan Pusaka dan membiayai operasionsalnya. Tapi begiu datang: TANGKAP sendiri..? Kan akan dipuji.. B). Mengapa malah Linda disuruh menghadap pak Kapolres, yang masih megang SISA barang bukti..? Buat apa..? Untuk ditawarin SISA BARANG BUKTI..? Dan saat menerima sisa barang bukti, langsung ditangkap..? Lha kan kalau begitu, Kapolres dan Linda, keduanya harus ditangkap..? @Bagaimana menurut Anda: AA. Ruwet dan mbulet perilakunya..? BB. Pengelolaan biaya perasionsl ruwet..? CC. Nulis kalimat ruwet..? 

Namu Fayad

Setelah saya amati ulang, membandingkan penjelasan Abah atas paragraf itu, saya dapatkan pangkal masalahnya adalah: kalimat panjang ini harus diapit dua tanda hubung <<_soal informasi penyelundupan narkoba seberat 2 ton melui jalur laut bernama Anita alias Linda, yang membuat saya rugi hampir 20 M untuk biaya operasi penangkapan di Laut Cina Selatan dan sepanjang Selat Malaka dari kantong pribadi, _>>

Agus Suryono

YANG ANEH DAN SAYA TAK PAHAM.. 1). Polisi mau dan mampu membiayai OPERASI penangkapan dengan uang sendiri, atau utang, sampai senilai Rp 20 milyar. Dan gagal. 2). Lalu bagaimana yang bersangkutan bisa menerima ganti uangnya yang telah dipakai untuk biaya operasional itu..? 3). Apakah bisa, proses di APBN, mengeluarkan biaya operasi sampai Rp 20 M, padahal misi gagal. 4). Kalau butir 3 tidak bisa, apakah ybs BISA, dan atau BOLEH, bereksperimen, pokoknya cari ganti uang Rp 20 M, dengan MEMAINKAN perkara? Dan atau MEMERAS. 5). Kalau butir 4 tidak boleh, terus bagaimana caranya, supaya uang kembali..? Atau ybs dibebaskan tuk cari INOVASI..? 6). Kalau boleh berinovasi, dan dapatnya Rp 50 M. Atau lebih banyak dari yang dicari, terus bagaimana "kelebihan" (kakehan) sampai Rp 30 M. 7). Apakah sisa "uang inovasi" Rp 30 M boleh dibawa pulang? Atau harus disetor ke Kas Negara..? Kalau iya sebagai apa..? Atau harus dikelola di satuan setempat, terpisah dari kas, sebagai uang operasional..? Terus pertanggung jawabannya bagaimana..? @Pikiran saya RUWET mikir butir 1 sampai 7 di atas..

Arala Ziko

mungkin Teddy bisa jelaskan dahulu siapa Linda ini, kok percaya saja utk melakukan penyergapan di Laut Cina Selatan. Terus, kenapa harus lewat delivery control, mengapa bisa terkesan sampai ada unsur ewuh pakewuh. Kalau dipikir pikir, hebat juga ya emak emak, bisa menurunkan Kapolda. Setelah Kasus Prank 2T, ternyata ada prank laut china selatan.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda