Kuliah Perdana IAI An Nur Lampung

Kendati Era Teknologi Sudah Sangat Maju, Peran Manusia Tetap Sentral

Dr Ruchman Basori, S.Ag, M.Ag. Kasubdit Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam. (FOTO: istimewa)

COWASJP.COM – Tugas perguruan tinggi bukan mencetak manusia robot. Tetapi membangun manusia yang memiliki kapasitas inventor, kreator dan inovator. Melalui suasana akademik yang unggul.

Hal itu dikatakan Kasubdit Ketenagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Ruchman Basori, pada kuliah perdana Institut Agama Islam (IAI) An Nur Lampung Tahun Akademik 2022/2023, pada Minggu 24/07/2022. 

Kendati kita telah berada di era teknologi yang sangat maju, peran manusia masih sangat penting dan sentral. 

“Kyai, dosen, ustadz dan guru tetap memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan moral sebagai fungsi transfer of value”, terang Ruchman. 

Mantan Aktivis 1998 ini menegaskan, profil lulusan PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam), bukan manusia yang berada di menara gading. Tetapi mereka yang mau turun memahami dan mengatasi problem-problem nyata kemasyarakatan.

Menyinggung masalah prestasi akademik, Ruchman yang juga Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Bidang Kaderisasi mengatakan bahwa mahasiswa yang sukses adalah yang mampu mengaktualkan 3 kecerdasan, yaitu: 

Intelectual Quotion (IQ) 

Emotional Quotion (EQ) 

Spiritual Quotion (SQ). 

“Kecerdasan Emosional menyumbang 80% keberhasilan seseorang, sementara kecerdasan intelektual hanya 20%”, terang Ruchman menyitir Daniel Goleman. 

Ruchman juga berpesan kepada 700 mahasiswa S1 dan S2 yang hadir dalam kuliah umum perdana IAI An-Nur Lampung tersebut untuk tidak lupa membekali kompetensi di era industri 4.0. Yaitu kemampuan memecahkan masalah (problem solving), beradaptasi (adaptability), kolaborasi (collaboration), kepemimpinan (leadership), kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation).

Rektor IAI An-Nur Dr. H. Andi Warisno, M.Pd mengatakan bahwa IAI An Nur sangat menjaga mutu dan kualitas. Terutama dalam kegiatan perkuliahan. “Secara kuantitatif dan kualitatif kewajiban perkuliahan harus dipenuhi mahasiswa dan dosen. Dan itu tidak bisa ditawar-tawar lagi”, tegasnya.

Andi juga menyampaikan keinginannya agar IAI An Nur dalam waktu yang tidak terlalu lama akan berubah status menjadi Universitas Islam An Nur (UNISAN) dan tetap di bawah binaan Kementerian Agama RI.

Ruchman-1.jpgSekitar 700 mahasiswa hadir dalam kuliah umum perdana IAI An-Nur Lampung. (FOTO: istimewa

Andi meminta kepada mahasiswa untuk terus belajar dan belajar untuk mengembangkan diri, karena kampusnya telah secara serius memberikan fasilitas dengan biaya yang sangat terjangkau.

Tahun Akademik 2022/2022 IAI An Nur Lampung merekrut 3.000-an mahasiswa yang tersebar di 3 fakultas: 

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. 

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. 

Fakultas Syariah 

Juga Program Pascasarjana. 

Turut hadir dalam kuliah perdana tersebut Sekretaris Kopertais 15 Lampung Drs. Sya’adi, M.Ag, PPNPM Ditjen Pendidikan Islam Alip Nuryanto, Wakil Rektor I, II dan III, para Dekan. Juga sejumlah profesor, yaitu Prof. M. Afif Anshori, M.Ag, Prof. Dr. H. Damroh Khoir, MA, Prof. Dr. H. Achmad Asrori, MA, Prof. Dr. H. Sulthon Syahril, MA, Prof. Dr. H. Muhammad Nasir, MSI, dan Prof. Dr. H. Muhammad Nasor, MSI.(*)

Pewarta : Imam Kusnin Ahmad
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda