Laporan Okky dari Portugal (12)

Belum Punya KTP Tidak Bisa ke Indonesia, Wisata Saja ke Porto

Crystal Park - Porto. (FOTO: Lokalporto.com)

COWASJP.COMMUSIM panas yang panjang (21 Juni – 23 September 2022) adalah waktu yang cocok untuk mudik ke Indonesia. Beberapa teman Indonesia yang tinggal di Portugal sudah memanfaatkan kesempatan ini. Namun tidak untuk kami. Mengapa? 

Residence Card atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) kami di Portugal belum ada di tangan. Bisa keluar Portugal, tapi tidak bisa masuk kembali. Tabungan yang telah dikumpulkan selama di Swiss, akhirnya kami manfaatkan untuk liburan ke Kota Porto – Portugal.

Porto adalah kota kedua yang terbesar di Negara Portugal dengan 1,7 juta penduduk. Luas area Porto 2.395 kilometer persegi. Kota Porto terletak di sepanjang muara Sungai Douro di bagian Portugal utara. 

Crystal-Park.jpg1.jpgMengunjungi Luis I Bridge, Porto. (FOTO: Okky Putri Prastuti)

PENGALAMAN PERTAMA

 

Porto adalah salah satu pusat Eropa tertua, dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1996, sebagai "Historic Centre of Porto,  Luiz I Bridge and Monastery of Serra do Pillar". Selain itu Porto juga dikenal dengan “Port Wine”. Salah satu ekspor wine paling terkenal di Portugal. Berada di area Vila Nova de Gaia. 

Vila Nova de Gaia atau biasa disebut Gaia adalah sebuah kota atau kotamadya di distrik Porto di wilayah utara, Portugal. Terletak di selatan kota Porto di sisi lain Sungai Douro. Sehingga apabila ingin ke Gaia dari pusat kota Porto harus menyeberang jembatan Luis I sepanjang 385 meter. Kota Gaia memiliki populasi 302.295 jiwa pada tahun 2011 dengan luas area 168,46 km². 

Kota Gaia memiliki banyak ruang bawah tanah tempat anggur port disimpan. Tempat ini menjadi daya tarik tersendiri untuk para wisatawan.

Turis yang datang ke Porto kebanyakan juga menyeberang ke Gaia karena ingin menuju wisata wine. Selain melihat ruang bawah tanah (cellar) juga mencicipi wine khas Porto. Orang lokal di sana sudah terbiasa untuk memisahkan daerah. Apabila ditanya “tinggal di mana?” Maka jawabannya bisa langsung “tinggal di Gaia”. 

Selain melewati jembatan Luis I, masih ada 5 jembatan lainnya yang bisa dilewati. Porto merupakan satu-satunya kota di Eropa yang memiliki 6 jembatan, antara lain: Dom Luis Bridge, Infante Bridge, D. Maria Pia Bridge, S.Joao Bridge, Freixo Bridge, dan Arrabida Bridge. Semua jembatan melintasi Sungai Duoro. 

Keberangkatan kami ke Porto bisa dibilang Early Summer Holiday. Secara tidak sengaja kami menghindari peak (puncak). Seluruh tarif hotel naik karena liburan musim panas. Sisi positif yang lain jumlah turis belum membeludak, meskipun sudah dibilang cukup ramai. Sedangkan sisi negatifnya adalah hujan rintik-rintik hingga deras mewarnai liburan kami. Sebentar hujan sebentar panas. Panas pun tidak maksimal karena cenderung mendung.

Crystal-Park.jpg4.jpgIstirahat sejenak untuk makan siang di Rest Area Tol Lisbon - Porto Portugal. (FOTO: Fariz Hidayat)

PENGALAMAN PERTAMA

 

Jarak tempuh dari Cascais – Lisbon menuju Porto sepanjang 317 kilometer. Full melewati tol. Apabila lancar maka memerlukan waktu 3 jam. Ini adalah pengalaman pertama menyetir jarak jauh antar kota. Sebelumnya DoubleZ sudah terbiasa dengan perjalanan selama 1 – 1,5 jam dari Cascais ke Pusat Kota Lisbon. 

Sepanjang tol banyak sekali tempat peristirahatan, taman, rumah makan, dan pom bensin setiap 50 kilometer. Kami sempat berhenti sebanyak 2x selama perjalanan. Pemberhentian pertama karena Zirco ada les online Bahasa Inggris yang tidak mau dia tinggalkan. Sedangkan pemberhentian kedua untuk makan siang. 

Crystal-Park.jpg5.jpgDuoro River. Kiri: Gaia. Kanan: Pusat Porto. (FOTO: Wikipedia.org)

Bekal makan siang sederhana sudah dibawa dari rumah supaya hati tenang anak-anak tidak kelaparan tiba-tiba. 

Alhamdulillah perjalanan sangat lancar, tidak ada kemacetan sama sekali. Berangkat jam 9.30 WEST (Western European Summer Time), tepat pukul 13.30 WEST sudah tiba di hotel. Dan langsung check in untuk beristirahat karena perjalanan panjang. 

Crystal-Park.jpg1.jpg2.jpgPorto City Bus. (FOTO : Veltra.com)

Bensin per liter di Portugal seharga 2,1 Euro = Rp32.550. 1 Euro = Rp. 15.500. Untuk PP (Pulang-Pergi) Cascais – Porto memerlukan sekitar 120 Euro = Rp 1.860.000. Ditambah dengan biaya tol sekitar 60 Euro PP = Rp 930.000. Kalau ditambah parkir ya total 200 Euro lah harus disiapkan untuk biaya transportasi. 

Crystal-Park.jpg1.jpg3.jpgZirco tetep semangat les meskipun sedang liburan. (FOTO: Fariz Hidayat)

Porto Palacio Hotel & Spa yang terletak di Av da Boavista 1269, 4100-130 Porto dipilih sebagai tempat menginap selama 3 hari 2 malam. Zirco sangat excited sekali saat tahu bahwa hotel ini adalah hotel bintang 5. Perlu merogoh kocek sebesar 400 euro = Rp 6,2 juta untuk menginap selama 2 malam. Kalau menginap saat peak summer holiday harganya bisa 2x lipat. 

Bagi kami kenyamanan tempat menginap menjadi prioritas utama, apalagi membawa anak-anak kecil ini. Untunglah aplikasi booking.com selalu memberikan yang terbaik dan review dari pengunjung selalu berkata bahwa hotel ini family friendly. Fasilitas umum seperti supermarket, lahan parkir, dan halte bus menjadi pendukung. 

Hari pertama tiba di Porto sudah disambut dengan hujan rintik-rintik. Jalan-jalan sore yang sudah diagendakan ke Crystal Park akhirnya ditunda. Crystal Park ini adalah taman terindah yang ada di Porto. Saat melewatinya terlihat di dalam sedang ramai karena ada acara festival. Tidak mau DoubleZ kena hujan, maka masuk ke mall adalah jalan ninja terbaik. 

Shopping mall Cidade de Porto yang terletak di R. de Goncalo Sampaio 350, 4150-365 Porto menjadi tempat liburan pertama. Jauh-jauh ke Porto lah kok mengunjungi mall moms. Hoho.

Cidade Shopping Mall tidak begitu besar. Ada beberapa tenant terkenal seperti Zara, H&M, Pull and Bear, Decathlon, dll tapi tidak begitu ramai pengunjung. Food court yang terletak di lantai atas juga sepi tidak banyak pilihan. 

Untungnya kami melihat gedung seberang Bernama Mercado Bom Sucesso. Ini diaaa tempat kulineran yang kami cari. Ada banyak jenis makanan, minuman, supermarket dan juga pengrajin. 
Makanan khas Portugal - Francesinhas menjadi daya tarik tersendiri. Sebuah sandwich berbentuk persegi, berisi daging sapi, keju dan telur kemudian disiram dengan saus francesinhas. Rasanya manis dan gurih. Wajib dicoba kalau liburan ke Portugal. 

Eiiitz, tapi hati-hati dalam menu normal biasanya juga berisi bacon, ham, dan sosis babi. Jadi pastikanlah konfirmasi terlebih dahulu ke penjualnya. Menu pendamping Francesinha adalah kentang goreng. Sudah sangat kenyang untuk mengisi perut dengan harga 10 euro (sudah termasuk minum). Untuk kami berempat cukup beli 2 menu utama dan dua potong cake coklat sebagai dessert. 

Hingga hari sudah malam ternyata hujan tak kunjung berhenti. Diputuskan untuk kembali ke hotel, mempersiapkan energi untuk petualangan hari esok. Jadwal besok sudah padat karena kami memutuskan untuk liburan menggunakan bis. Hop-on Hop-off Porto City Seightseeing Red Bus. Kebetulan tepat di depan hotel merupakan tempat naik turunnya bis. Sangat fleksibel sehingga tidak perlu membawa mobil untuk keliling-keliling Porto. 

Paket bus tersedia 1 atau 2 hari. Bebas dipilih sesuai kebutuhan turis. Tiket dapat dibeli di receptionist hotel, supir bus, online, atau di tempat pelayanan wisata lainnya. Pembayaran dilakukan saat check out hotel. Kami memilih paket 2 hari. Dewasa seharga 30 Euro/ 2 hari. Sedangkan anak-anak 15 Euro/2 hari. Untuk Zygmund masih gratis. Tiket sudah termasuk fasilitas naik boat tour di Duoro River dan Kunjungan ke Wine Cellar Gaia. 

Cerita kami di Porto dibuat bersambung. Tunggu lanjutan keseruan DoubleZ in Porto!!! Happy Holiday Moms!!!(*) 

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda