Sang Begawan Media

Nego Bangkrut

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. (FOTO: Daily FT)

COWASJP.COM – "Kita bangkrut".

Dua kata bernada menyerah itu diucapkan secara resmi kemarin. Yakni di depan sidang pleno DPR Sri Lanka.

Yang mengucapkan adalah perdana menteri yang nama belakangnya sulit diucapkan itu: Ranil Wickremesinghe.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa hadir. Ketika Gota masuk ke gedung parlemen teriakan keras terdengar dari kursi oposisi: Pulang! Pulang! Pulang!

Yang diteriaki tetap melangkah ke kursi terhormatnya. 

Sang presiden mendengarkan apa saja yang diucapkan Ranil –yang juga merangkap jabatan menteri keuangan itu.

"Pembicaraan kita dengan IMF gagal. Sudah buntu," ujar Ranil. "Kita dalam status bangkrut," tambahnya. Ranil belum lama diangkat jadi perdana menteri. Misi utamanya menyelamatkan ekonomi Sri Lanka. Ini kali kelima ia jadi perdana menteri.

Gagal. 

Lantas?

"Kita akan bertemu IMF lagi bulan depan sebagai negara bangkrut," ujar Ranil. "Bukan lagi sebagai negara miskin atau negara berkembang," lanjutnya.

Tentu sebuah negara tidak sama dengan satu perusahaan. Negara tidak bisa benar-benar bangkrut. Tapi prinsipnya 11-12 saja. 

Garuda Indonesia, setelah dinyatakan bangkrut malah dapat jalan keluar –sampai jalan itu tidak buntu lagi.

Anda masih ingat: setelah dinyatakan bangkrut Garuda diminta bikin usulan. Yang minta pengadilan. 

Dalam usulan itu Garuda minta potongan utang, potongan bunga, potongan cicilan, minta jangka waktu pembayaran yang panjang, dan banyak lagi. 

Garuda juga mengajukan program kerja: apa yang dilakukan agar bisa berlaba. Lalu pelan-pelan membayar utang yang sudah ringan itu.

Usulan Garuda itu diajukan ke para penagih. Dilakukan voting. Mereka ternyata menyetujui permintaan Garuda itu. Garuda menang. Ia bangkrut tapi menang.

Sri Lanka pun akan mengajukan usulan ke IMF. Sama. Akan minta potongan utang dan cicilan. Minta perpanjangan waktu pembayaran. Bahkan minta utangan baru.

Usulan itulah yang akan dibawa Ranil ke Washington DC, markas besar IMF, bulan depan.

Tergantung IMF. Usulan itu akan dikaji di sana. Lalu didiskusikan. IMF tentu juga punya keinginan. Yang harus ditampung di proposal itu. IMF tidak mau bantuannya tidak menyelesaikan masalah. Apalagi ini bukan baru sekali. Sri Lanka sudah 16 kali menyerah ke IMF –kali yang ke 17 ini sebagai negara bangkrut. 

perdana1.jpgPresiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (kiri) dan PM Ranil Wickremesinghe. (FOTO: dailymirror.lk)

Permintaan IMF Anda sudah hafal. Bahkan hafal urutannya. Kurangi belanja negara. Kurangi subsidi. Devaluasi. Liberalisasi. Jual aset negara. Naikkan pajak. 

Maka negosiasi akan berjalan amat alot. Panjang. Apalagi kalau parlemennya juga kuat. Ikut campur.

Tapi Gota adalah Presiden yang kuat. Diguncang kebangkrutan seperti ini pun ia tidak jatuh. Ia lebih kuat dari Presiden Soeharto di krisis 1998 –mungkin karena tidak ada Harmoko di sana.

Sambil menunggu usulan pemerintah Sri Lanka disusun, rakyat harus sabar. Ketika menunggu jalannya negosiasi rakyat harus lebih sabar lagi.

Sulit. 

Bahan bakar yang sudah dibatasi itu tinggal cukup untuk satu hari besok. Pernah ada sedikit angin surga. Pekan lalu. Sebuah perusahaan swasta dikabarkan berhasil akan impor BBM. Sebanyak 3.700 ton. Tidak seberapa. Tapi tetap surga. Itu akan tiba tanggal 8 besok.

Ternyata berita itu diralat kemarin. Kedatangannya belum bisa ditentukan. Mungkin lebih baik tidak datang daripada jadi rebutan.

Tapi dokter perlu pergi ke rumah sakit. Tidak mungkin jalan kaki. Polisi juga perlu menjaga ketertiban. Semuanya perlu bensin. Dokter pun ikut demo dua hari lalu: minta jatah khusus bensin.

Sebenarnya nilai bail out Sri Lanka tidak besar. Apalagi bagi Tiongkok. Utang USD 35 miliar tidak ada artinya. Tapi Tiongkok pilih jaga nama. Niatnya membantu belum tentu menghasilkan ucapan terima kasih. Selama ini Tiongkok babak belur di dunia. Dituduh sebagai penyebab utama kebangkrutan Sri Lanka. Padahal pinjaman Sri Lanka ke Tiongkok hanya 10 persen dari seluruh pinjaman luar negerinya. Toh Tiongkok masih bisa membantu lewat IMF.

Kebangkrutan Argentina dulu –tahun 2011– lebih mengerikan. Besarnya USD 81 miliar. Jumlah pinjamannya itu ditukar dengan performing security. Mirip performance bond. Sampai hari ini baru 25 persen pinjaman yang sudah dipotong itu bisa diselesaikan. Yang 75 persen lagi masih akan lama.

Bahkan kebangkrutan Jamaica di tahun 2010 masih lebih berat dari  Sri Lanka. Yang terbaru adalah kebangkrutan Yunani di tahun 2015. Tapi Yunani beruntung. Ia sudah tergabung dalam masyarakat ekonomi Eropa. EU pun menyelamatkannya. Sebagian asetnya dijual ke Tiongkok: pelabuhan besarnya itu.

Sri Lanka bukan Yunani. Yang sudah pasti tingkat kemiskinan di Sri Lanka akan meroket. Tahun ini saja, menurut statistik di sana, kemiskinan akan bertambah paling tidak 500.000 jiwa –dari 25 juta penduduknya.

Begitu sulit usaha mengentas kemiskinan. Selama lima tahun terakhir kemiskinan hanya berkurang 500.000. Kini, dalam sekejap, angka 500.000 itu kembali miskin. Begitu mudah membuat mereka miskin.

Apalagi, bulan-bulan ke depan ini, inflasi akan mencapai 60 persen. Begitulah perhitungan para ahli ekonomi di IMF. Harga-harga akan melonjak. Angka 500.000 itu akan bertambah nolnya.

Bank di Sri Lanka sudah tutup. Secara resmi. Belum tahu sampai kapan. Di Yunani dulu bank tutup sampai 20 hari. Agar tidak terjadi rush. Setelah itu bank dibuka lagi dengan batasan: nasabah hanya boleh ambil uang EUR 50 sehari. Hanya cukup untuk makan.

Bangkrutnya Yunani dan Argentina tidak akan sama dengan Sri Lanka. Mereka bangkrut dari posisi kelas menengah. Sri Lanka bangkrut dari posisi miskin. Maka lembaga-lembaga keagamaan internasional menjadi lebih penting di Sri Lanka. Terutama dalam menyalurkan bantuan darurat pangan dan kesehatan.

Memang ada kesulitan besar di sana. Kardinal Sri Lanka, Malcolm Ranjith, bisa menggambarkannya dengan sangat tepat. "Kesulitan terbesar di sini adalah keluarga Gotabaya Rajapaksa". (*)

Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.

Komentar Pilihan Disway

Edisi 6 Juli 2022: Musim Panas

alasroban

Japanese vs Javanese. Alkisah sebagai karyawan perusahaan Jepang. Cak m3 paling jengkel kalau orang-orang Japanese support datang. Karena umumnya selalu menambah banyak pekerjaan. Ya merapikan ini-itu, menyiapkan ini-itu. Yang tentu mengganggu kenyamanan bekerja seperti biasanya. Maka sebagai arek Suroboyo, untuk melestarikan kearifan lokal, mengumpatlah cak m3. "Matane !". Ternyata si Jepang malah tersenyum dan menjawab matane juga. Usut punya usut pas di check ternyata arti kata matane dalam bahasa Jepang adalah sampai jumpa. :D

rid kc

Yang lebih tidak konsisten adalah uni eropa. Sebelum perang Ukraina mereka koar-koar langit bersih, green energy, renewable energy, tinggalkan batu bara, kurangi polusi udara begitu perang Ukraina dan gas Rusia distop untuk mereka akhirnya ramai-ramai balik kucing menghidupkan kembali pembangkit listrik batu baranya. Uni Eropa dulu mencemooh dan memberikan sanksi kepada negara yang menggunakan baru bara, sekarang mereka kena getahnya. Mereka mencari batu bara ke mana-mana bahkan negara kita kebagian dari pesanan Eropa. SDA kita banyak ngapain kita harus menuruti keinginan negara yang katanya maju. Cuman kita harus menemukan cara untuk berhemat energi listrik. Negara yang katanya maju itu dengan sebutan G7 ternyata sekarang bukan G lagi tapi krucil 7. G7 mengalami krisis ekonomi, listrik dan krisis kemanusiaan. Ternyata G7 itu hidup dengan menghisap energi negara Rusia bahkan negara dunia lain. Selamat kembali ke energi fosil. 

Er Gham

Membaca artikel disway ini, ada kesimpulan bahwa warga Jepang disiplin dan hemat. Warga Jepang cenderung menjadi 'good boy'. Penderitaan apa pun akan dijalani dengan semangat. Namun, itu juga sepertinya yang mungkin membuat mereka kaku, tidak spontan, sulit tertawa. Minuman keras menjadi pelarian. Juga bekerja sampai larut. Sex sepertinya juga. Mereka harus sering piknik ke suatu negara. Lihat warganya yang tidak disiplin, cengengesan, tapi spontan dan mudah tertawa. Hidup apa adanya. Lihat warganya yang banyak senda gurau di jalan, di pasar, di kantor, di gedung pemerintahan. Gak maju maju sih negaranya, tapi kayaknya lebih asyik. 

Lukman bin Saleh

2006 terjadi krisis listrik d daerah sy. Bukan sj daerah sy. Krisis listriknya skala nasional. Jakarta pun ada pemadaman bergilirnya. Tp daerah sy termasuk paling parah (eks KLP). Listriknya nyala bisa 1 minggu sekali, satu bulan sekali bahkan satu kali dalam 6 bulan. 2009 Abah diangkat menjadi sesuatu tahap pertama. Beberapa kali ke daerah sy. Mencari solusi krisis listrik yg begitu parah. Selang 1 tahun, terjadi perubahan 180°. Krisis listrik bisa d atasi. Abah kembali datang. Saat jalan2. Dia tersenyum getir. Bnyak penduduk yg membiarkan lampu teras rumahnya menyala sampai siang hari...

Muin TV

Mendengar harga batu bara yang melambung tinggi. Tetapi di sisi lain jutaan banyak rakyat Indonesia yang hidup susah. Saya jadi bertanya, sebenarnya bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya milik siapa? Milik BAYAN, TOBA BARA, ADARO atau milik BUMI RESOURCES? Entahlah....

Arala Ziko

Negara yg maju adalah negara yg berdikari dalam energi. Awal tahun ini, Standar Euro 4 untuk semua kendaraan diesel sudah diterapkan, mau itu mobil mewah maupun mobil niaga (Pickup/Truk). Otomatis, Bbm yg digunakan tidak lagi solar goceng, tapi minimal bbm dex. Tentu saja nantinya biaya biaya ekspedisi akan dibebankan ke konsumen. Pertanyaannya, mengapa pemerintah ngebet/kekeuh untuk menerapkan standar Euro4 untuk seluruh pulau di Indonesia? Sedang, jalur distribusi antar pulau saja masih sulit, bahkan kemampuan ekonomi utk pelaku usaha saja belum tentu siap.

Komentator Spesialis

Sebenarnya di Jepang aspek safety PLTN sudah sangat tinggi. Saya pernah 5 tahun lebih tinggal di dekat PLTN terbesar di Jepang berkapasitas sekitar 9.000 MWatt, PLTN Kashiwazaki. Tempat saya sekitar 30Km an dari instalasi PLTN. Saya pernah diundang masuk ke dalam PLTN. Reaktornya sendiri dilindungi beberapa lapis beton. Lapisan terdalam terbuat dari beton ketebalan 5 meter. Dalam hal instrumen elektronik, anda tahu sendiri Jepang adalah salah satu yang terjago di dunia. Ada Toshiba salah satunya. Yang membeli Westinghouse, menjadi salah satu raja penyedia PLTN di dunia. Tetapi akhirnya membuat raksasa Toshiba hancur berkeping keping dilego menjadi 3 perusahaan, wkwkwk... Air yang dibuang ke laut difilter beberapa tahap sebelum dibuang ke laut. Entah apakah saking bersihnya air yang dibuang, banyak ikan yang datang dan hidup di tempat pembuangan air PLTN tsb. Ikannya gede gede. Kalau yang mau mancing dan berani makan ikannya silahkan, wkwkwk... Penduduk radius 50km dari PLTN dapat tunjangan cash rutin. Seingat saya tiap 3 bulan sekali, yang nilainya jutaan rupiah, langsung masuk rekening. Tapi ini bukan sejenis bansos yang dikorupsi juliari itu ya.

Ahmad Zuhri

Jepang ini ibarat orang kaya yg kurang bisa menikmati kekayaannya.. Listrik susah, produktifitas dalam hal keturunan juga kurang banyak.. terus enaknya dimana hihihi.. Mending kita pas2an.. listrik cukup, dalam hal keturunan/anak termasuk banyak, kebebasan berbicara juga cukup.. nikmat mana lagi yg didustakan..

Juve Zhang

Kalau anda berkunjung ke Tiongkok tahun 90 an anda akan bangga jadi WNI, anda, serasa anak Sultan karena rakyat Tiongkok masih sengsara, ke mana mana naik sepeda ontel, di sini sudah pada naik motor, mobil. Hukum yg korupsi mati, yg perkosa mati. Mana lagi yg mau macam macam. Tahun 90 an penjahat di Tiongkok juga masih banyak. Sekarang sangat aman.

Johannes Kitono

Era listrik PLN asal nuklir tidak bisa dihindari. Hanya masalah waktu saja dan persiapannya harus hati hati dan tentu disiplin tingkat tinggi. Manusia Jepang yang dari lahirnya sudah disiplin saja masih kecolongan dengan kasus Fukusima. Biarpun tsunami alasannya. Kalau PLN tenaga nuklir bisa supply listrik murah tentu akan menggairahkan industri. Dulu di tahun 1990 an perusahaan tambak udang raksasa di Lampung membangun Power Plant 62 Megawatt dengan investasi sekitar US$.40 juta atau sekitar 25 % dari total investasinya. Tentu saja sangat memberatkan dan mengurangi daya saingnya dibanding dengan Thailand atau Vietnam. Di kedua negara penghasil udang budidaya itu, pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur dan listriknya. Pengusaha tinggal lapor dan tidak perlu investasi Power Plant-nya lagi. Indonesia perlu beralih ke PLN tenaga nuklir tapi harus diimbangi dengan perawatan yang penuh disiplin dan super hati hati. Jangan sampai kasus Fukusima terjadi lagi di sini. 

Komentator Spesialis

Hari ini rupiah tembus 15.000. Dan prediksi saya akan bablas di atas level itu. Kenapa? Ada banyak faktor. Sudah saya tulis di komen saya sebelumnya. Kalau saya rangkum lagi, ini faktor beberapa faktor tsb. 

1) Tapering : kenaikan suku bunga oleh the Fed. Diperkirakan ini bakal berjilid jilid. Nggak cukup cerita 1 babak selesai. 

2) Hutang jatuh tempo pemerintah, BUMN dan swasta khususnya dalam bentuk valas. Besarnya puluhan milyar dollar hutangnya. Entah dalam bentuk valas berapa. Itu belum termasuk bayar ribanya ya. 

3) Harga komoditas dunia yang mulai berkurang. Artinya pemasukan devisa menurun.

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda