Sang Begawan Media

Imam Trump

Para demontran anti aborsi menyambut hangat keputusan US supreme court, tahun 2002. (FOTO: Evelyn Hockstein/Reuters - theguardian.com)

COWASJP.COMPUTUSAN itu tebalnya 213 halaman. Proses sidangnya 6 bulan. Begitu diumumkan Jumat lalu hebohnya bukan main. Maklum, soal aborsi: boleh atau tidak.

Putusannya: terserah negara bagian.

Maka mantan Presiden Donald Trump jadi pahlawan. Rezeki Trump. Di masa jabatannya –yang hanya 4 tahun– ada tiga kursi hakim agung kosong. Ia angkatlah tiga hakim baru. Semuanya beraliran konservatif.

Tidak semua Presiden AS punya nasib begitu baik. Presiden tidak bisa mengganti hakim agung federal. Jabatan itu seumur hidup. Ia presiden hanya bisa mengisi kalau ada yang meninggal. Atau mengundurkan diri.

Di Mahkamah Agung lah  pertempuran soal aborsi terjadi. Selama 50 tahun terakhir. Gegap gempita. Antara kubu liberal (Demokrat) lawan konservatif (Republik). Yakni sejak MA memutuskan kasus yang terjadi di Texas di tahun 1972.

Waktu itu ada seorang janda hamil. Dia mau gugurkan kandungan. Tidak berani. Di Texas menggugurkan kandungan dianggap melanggar hukum.

Sang janda menggugat peraturan itu. Ia menang. Mahkamah Agung memutuskan: itu hak Sang Janda untuk menentukan apa yang terbaik untuk dirinyi. Mahkamah Agung, kala itu, merasa berhak memutuskan itu. Inti gugatan sang Janda dianggap masalah konstitusi negara yang harus ditegakkan: hak individu warga negara harus dijunjung tinggi.

aborsi1.jpgDemonstran Eleanor Wells, 34, di Los Angeles yang pro aborsi. (FOTO: Lucy Nicholson/Reuters)

Berarti sang Janda bisa melakukan aborsi. Tapi telat. Saat putusan itu terbit bayinyi sudah berusia 3 tahun. 

Sebenarnya, sambil menunggu putusan itu sang Janda terpikir untuk ke California. Yakni untuk melakukan aborsi di sana. Di negara bagian itu oborsi diperbolehkan tanpa syarat apa-apa.

Nama sang Janda kini banyak disebut lagi di media. Putusan itu dibatalkan. Dia tidak akan tahu. Dia sudah meninggal dunia.

Sejak putusan tahun 1972 itu, golongan konservatif merasa dikalahkan. Mereka ini golongan yang lebih religius. Ajaran agama melarang aborsi. Mereka kalah. Mereka tidak menyerah. Mereka pun meningkatkan perjuangan. Di berbagai sektor.

Setiap menjelang Pilpres para aktivis anti aborsi pilih-pilih: akan mendukung capres yang mana. Pasti yang dari Partai Republik, tapi yang siapa. Yakni yang punya komitmen mendukung perjuangan anti-aborsi.

Di tahun 2012 mereka menemukan Donald Trump. "Kita kan tidak tahu Trump. Latar belakangnya juga tidak jelas. Tapi ternyata ia mau berjanji komit atas perjuangan anti-aborsi," ujar seorang tokoh aktivis di sana.

Dari pengalaman para aktivis itu bisa diketahui bahwa banyak capres Republik yang takut memberikan komitmen bidang aborsi ini. Mereka takut kehilangan suara. Sedang Trump kelihatan mantap.

Trump terpilih di tahun 2014.

aborsi2.jpgDonald Trump yang mewakili golongan konservatif. (FOTO: Pixabay - alinea.id)

Kini Trump dielu-elukan di kelompok konservatif. Apalagi keadaan ekonomi sepeninggalnya terus memburuk. Di zaman Joe Biden ini inflasi melejit. Mengalahkan masa siapa pun selama 50 tahun. Harga BBM dua kali lipat dari zaman Trump. Ancaman resesi di depan mata.

Liberal mati angin. Kubu liberal meradang. Demo terjadi di seluruh Amerika. Demo damai. Mereka sangat khawatir putusan ini akan memengaruhi Pemilu legislatif bulan November depan. Kini Demokrat masih menguasai Kongres. Jangan-jangan hasil Pemilu November nanti membalikkan keadaan.

Sedih dan gembira. Demokrat dan Republik.
Negara-negara bagian yang selama ini sudah melarang aborsi bersiap menerapkan sanksi hukum bagi pelanggarnya. Bukan hanya pelaku tapi juga dokter dan perawatnya. Ada lima negara bagian yang melarang total aborsi: Texas, tetangga terdekatnya, Louisiana. dan Oklahoma, serta North Carolina dan South Dakota di utara.

Yang baru siap-siap pun kini bersemangat untuk segera melarang aborsi: Mississippi, Tennessee, Kentucky, Missouri, Idaho, Utah, Wyoming dan North Dakota. Wisconsin dan West Virginia pun akan menyusul. Mungkin dalam kadar yang lebih ringan: ada yang boleh aborsi sepanjang janin baru berumur 4 minggu. Ada yang batasnya 6 minggu. Ada yang asal tidak lebih dari 20 minggu.

Setelah putusan Mahkamah Agung Jumat lalu itu negara bagian kembali menentukan dalam hal aborsi. Putusan ini sangat kuat: 6:3. Jelaslah bahwa tiga hakim agung yang diangkat Trump sangat menentukan perjuangan ideologi lewat jalur politik.

Mungkin itulah yang dianut Kiai Imam Jazuli di Cirebon. Yang pasang badan belakangan ini:  ideologi ahlulsunnah wal jamaah harus diperjuangkan lewat politik. Konkretnya: semua orang NU wajib ber-PKB.

Ia bukan pengurus PKB –pun di tingkat bawah. Tapi ia bisa jadi Trump di kalangan NU.(*)

Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Protokol Puting
 
kurniadi adi

bearti obat covid adalah minum susu dari oranh yg sembuh dari covid, apalagi minum langsung, pasti pada rebutan
 
Agus Suryono

SEBENARNYA (TIDAK HARUS) MALU.. Sebagai lembaga riset yang didanai dana APBN, lembaga-lembaga riset pemerintah seharusnya.. 
1. Tidak perlu malu dengan yang dilakukan prof Indro. 
2. Gandeng dan kerjasama dengan prof Indro. Maka lembaga itu akan mendapatkan pujian dari masyarakat. Karena akan langsung menghemat dana APBN cukup tinggi. Dan IBARATNYA "Bisa langsung naik ke kelas 3 SMA, tanpa harus lulus SD dan SMP.."
 
mzarifin umarzain

1 galon kopi memeras saraf untuk bekerja. 4 pak rokok wujud ketagihan? ROKOK PRO KESEHATAN? ROKOK NAMBAH SPIRIT? TANPA ROKOK KAN LEBIH BERPRESTASI? DOKTER PRO ROKOK, ANTI KESEHATAN?
 
Jokosp Sp

Saya membacanya. Mohon jangan terlalu bahagia, jangan terlalu senang dulu. Dulu, tolong diingat. Menyampaikan berita kegembiraan dianggap melanggar. Dianggap promosi. Jadi hari ini dan beberapa hari lalu Abah menyampaikan hal yang sama. Apakah ini dianggap melanggar etika, karena dianggap sudah promosi ? Hati - hati. Para penentu kebijakan dan yang mengeluarkan ijin di sini lebih senang dan mendukung Import. Apakah kekuatan besar akan muncul lagi, perlawanan yang sangat luar biasa sampai ada yang dipecat dari sebuah organisasi, dan si kecil akan mati tertindas habis ? Saya justru sangat sedih kalau kegembiraan ini akhirnya jadi kesedihan kita bersama. Membawa luka. Sebaiknya secara prosedural ikuti aturannya, biar saja sampai yang mengeluarkan pernyataan Menteri Pertanian lewat BPMSOH.
 
Gito Gati

Usul Bah, untuk mengapresiasi penemuan drh INDRO CAHYONO, tdk perlu abah ngasih mobil langsung ke beliau. Tapi cukup membeli hak patennya lalu hak paten tersebut kasihkan ke koperasi peternak atau bagaimana menurut abah baiknya. Dengan begitu dokter Indro bisa beli mobil dan obat penemuannya bisa beredar di pasaran. Monggo bah....
 
dabaik kuy

kesulitan dr indro... 
1. bukan BRIN 
2. mafia import sapi tdk suka 
3. mafianya sawer pejabat utk kebijakan dan sawer buzzer utk membully dr indro masa indonesia sdh merdeka 77 tahun tdk bs swasembada sapi... bukan tdk bs tapi banyak mafia import yg malah 8 tahun terakhir ini makin merajalela mafia import tsb
 
JIM vsp

Ahli virus, Naiknya Calya, bukan iba tapi saya bangga ternyata beliau sudah punya anti virus ketmakan, Rasanya jadi pengen banget Nraktir kopi Dr. Indro, Ayo dok kita ngopi sambil rasan-rasan virus Nasionalisme, mumpung belum 2024
 
Liam Then

Memang begitulah Pak Pry. Sebaskom air cucian piring. Sudah keruh yah dibuang. Semoga banyak bos semakin menghargai karyawan. Rejeki tak bakal ke mana. Di pihak karyawan, pegang harga diri, jaga kesetiaan sebagai bawahan, ikrar kewajiban sebagai bawahan tetap dipegang. Walaupun bayaran ala kadarnya. Bukan demi bos, tapi demi harga diri, kehormatan diri sendiri.
 
Pryadi Satriana

Hidup Untukmu, Mati Tanpamu ... Itu judul komen saya hari ini, yg - mohon maaf - 'out of topic, muncul untuk menyuarakan kegundahan ... Ini ttg Hollywings, yg sdg kesandung masalah. Anda sudah tahu. Pemegang saham terbesar (baca: pemilik) menemui ketua MUI, bilang yg bersalah harus tetap diproses hukum. Tampil simpatik. Padahal itu usaha menghindari masalah: bukan pengelola, ndhak ikut campur urusan manajemen! Benarkan begitu? Pemilik sangat berkuasa. Bisa ganti manajemen. Ada aturan hukumnya! Saya sekadar mau mengingatkan, hati2 berhubungan dg orang paham hukum. Ada orang2 yg "raja tega", "orang-orangnya" (dari pesuruh sampai direktur) bekerja keras untuknya - kadang bukan demi bonus, sekadar "tetap dipakai"- tapi begitu tega "mengubur" karyawannya begitu kesandung masalah, dan para karyawan itu cuma bisa menyanyikan lagu Noah: "Hidup Untukmu, Mati Tanpamu." Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.
 
bagus aryo sutikno

Protokol puting. Ini perlu saya ceritakan karena menyangkut puting, sebuah masterpiece ciptaan-Nya. Tanpa puting, payudara hanya seonggok lemak. Jadi suatu hari, tetanggaku saudara lain ayah lain ibu ingin menyapih putranya yg sudah berusia 2 tahun. Bayi kecil itu susah banget disapihnya. Dah "minggat" 10 hari ke rumah mertua tetap aja besoknya minta mimik ibunya. Akhirnya terdengar oleh nenek saya. Setelah bicara baik2, ibu si bayi menjalani protokol puting khas Madiun. Puting si ibu diolesi buah mahoni. Kanan dan kiri. Saat bayi 2 tahun minta mimik susu ibu, dengan senang hati ibunya memberikan. Ehh si kecil ngencot lalu melepehnya. Ganti kanan, sama saja. Saat dia mulai mewek, ibundanya dah siap dengan dot susu. Dan sejak itu, proses penyapihan berjalan lancar. Dan itulah protokol puring khas Madiun. Entah kebetulan atau tidak, si anak setelah besar jadi bakul empon2 supplier jawa timur.
 
Jokosp Sp

DI : Ambil di garasi Amat : garasasi mana Bah ? 
DI : garasi parkir Honda Trio Motor Banjarbaru, atau Toyota Astra Motor Banjarbaru 
Amat : mbayar sendiri cicilannya kalau yang ini Bah ? 
DI : ya iya lah, masak aku ......uenak men. Wkwkkkkkk
 
Rizky Dwinanto

Saya masih ingat tulisan Pak Dahlan tentang pupuk Nutrisi Saputra, tulisan kedelai berdaun tebal dari Grobogan, temuan cuci otak yang tidak juga diadopsi kedokteran di negara maju, vaksin nusantara yang tidak memenuhi persyaratan kemenkes, tulisan tentang Akidi Tio.. Nikuba juga yang banyak diberitakan di Disway.. Kali ini tentang dokter hewan yang membuat protokol Covidnya tidak masuk akal, virusnya bersemayam di paru-paru tapi lubang hidungnya yang dicuci.. Maka saya memilih tidak meningkatkan hope.. meski Pak Dahlan yang memanufakturnya (memproduksi).. Dianggap pesimistis juga gak papa.. Daripada di PHP-in..
 
Anggit Wirasto

Virusnya mengakibatkan PMK. Yang diserang mulut dan kuku, sesuai namanya. Tapi ditengarai bersembunyi pula di puting susu. Apakah ini karena bapak sapi masih sembunyi-sembunyi mengkonsumsi susu dari sumbernya langsung? Seperti cerita balita yang berhenti minum ASI sebab wadahnya bau rokok bapaknya.
 
Jimmy Marta

Ilmuwan peneliti sejati. Itu sebutan yg cocok untuk drh indro cahyono ini. Sy yakin orangnya apa adanya. Sedikit cuek dg penampilan, tapi fokus dg tanggung jawabnya. Kepeduliannya terhadap nasib peternak. Didasari rasa keingintahuan yg tinggi membuatnya berani mencoba Dengan keuletannya kegigihannya, membawa hasil. Tentu drh indro puas. Jika hasil penelitiannya diakui itu akan kepuasan batin tersendiri. Tapi bisa jadi beliau gk terlalu peduli pengakuan. Ia hanya ingin membantu peternak menyelamatkan sapi. Bermanfaat bagi banyak orang itulah kepuasannya.
 
Dodik Wiratmojo

Penemuan hebat seperti ini Harusnya diviralkan, harus diliput media tv dll, tapi karena di tv udah ada berita vaksin sapi ya tau lah gelapp.. Hhhh
 
Liam Then

Dr.Indro ternyata penyumbang cukai setia dan fanatik kopi. Hehehe. Sama seperti saya cuma skill nya beda. Kalau saya skill nya bikin sarang walet di bantal.
 
No Name

Admin disway masak kalah sama admin mojok. Gimana ini pak dis anak buahnya tidak berinovasi dengan benar. Ok, jangan contoh tampilan disway iya (wkwkwk). Atau justru ada strategi wait and see. Nanti blunder lho mirip Nokia.
 
Alon Masz Eh

Merokok ndak ngopi. Panas, eneg. Biar pura-pura sehat, manfaatkan susu sapi pak, bikinkan cappucino. Nulis kopi sudah. Nulis sapi sak putingnya sudah. Nulis rokok belum. Di banyuwangi ada cerutu lokal, ga perlu ke kuba, mungkin perlu nyoba.. . Nyoba nulis maksudnya.
 
*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda