Sang Begawan Media

Tulang Lama

Foto kenangan tahun 1980 Harold Dean Clouse di usia 21, dan Tina Gail Clouse, usia 17. Dan anaknya Holly Marie. (FOTO: dailymail.co.uk)

COWASJP.COMBAYI itu akhirnya ditemukan –42 tahun kemudian. Ibu yang melahirkannyi baru berumur 17 tahun. Ayahnyi 21 tahun. Begitulah waktu itu. Pun di Amerika. Terutama di bagian selatan: kawin masih sangat muda. 

Daripada hidup bersama tanpa nikah yang dilarang agama mereka.

Nama bayi itu manis: Holly Marie. Nenek Holly sayang sekali pada cucu barunyi itu. Apalagi dia melihat anak laki-lakinyi, ayah si bayi, sudah mendapatkan istri dan anak. Dia berharap, setelah itu, sang anak berubah total.

Nama sang nenek, Donna Casasanta. Nama anak laki-lakinyi itu: Harold Dean Clouse. Harold mengawini Tina Linn yang baru 17 tahun tersebut.

Donna memang sempat gelisah atas kelakuan Harold sejak remaja. Itu karena Harold sering meninggalkan rumah. Alasannya: melakukan pencarian hidup. Ia juga sering hidup menggelandang. Bahkan pernah ikut aliran aneh, yang oleh Donna dianggap sebagai aliran sesat.

Suatu saat Harold menelepon Donna. Dari jauh. Tanpa mau menyebut dari mana. Harold minta kepada ibunya itu untuk dikirimi uang: agar bisa terbang pulang.

Donna tinggal di pantai timur Florida, negara bagian paling pojok tenggara Amerika Serikat. Kebanyakan keluarganya juga tinggal di Florida. Keinginan pulang Harold kali ini beda. Dengan uang kiriman Sang ibu Harold benar-benar pulang. 

Umurnya sudah 20 tahun. Harold siap kerja. Ia pun mencari pekerjaan. Dapat. Menjadi tukang kayu di sebuah perusahaan pembangun rumah.

Harold pun terlihat mulai pacaran. Dengan Tina yang 17 tahun. Mereka kawin. Punya anak Holly.

Belum lagi si bayi berumur 3 bulan Harold pamit pada ibunya. Ia akan merantau ke Texas. Mencari penghidupan yang lebih baik di sana. Bos tempatnya kerja menawarkan gaji lebih tinggi di Texas.

Harold pinjam mobil sedan ibunya. Mereka ke Texas jalan darat. Bisa 10 jam perjalanan kalau tidak berhenti-berhenti. Mereka tinggal di rumah kontrakan di Harris, kota kecil antara Dallas dan Houston.

Sang ibu sering menerima surat dari Texas. Harold terus mengabarkan keadaannya, istrinya dan si bayi Holly. Lewat surat. Belum ada email. Belum ada WA. Harold baik-baik saja.

Surat berikutnya tidak pernah ada lagi. Sang ibu masih baik sangka, tapi mulai bertanya-tanya. Tiga bulan lewat. Enam bulan berlalu. Tidak ada kabar berita.

Suatu ketika telepon di rumah Sang ibu berdering. Yang menelepon seorang lelaki. Ia mengabarkan Harold tidak perlu mobil sedan itu lagi. Harold tidak memerlukan apa pun lagi yang bersifat kebendaan. Harold, katanya, masuk sekte yang harus meninggalkan apa pun yang bersifat kebendaan.

Mobil sedan yang dibawa Harold akan dikembalikan. Sang ibu diminta mengambil mobil itu di suatu tempat tidak jauh dari rumahnyi. Yakni di Daytona Speedtrack. Tengah malam. 

Mobil itu benar-benar datang. Yang menyerahkan tiga orang wanita. Berjubah putih. Begitu saja. Tidak ada penjelasan apa-apa. Sikap umumnya orang Amerika, yang tidak mau tahu urusan orang lain, kadang ada tidak baiknya.

Tahun berganti tahun. Sang ibu kian putus harapan. Sepuluh tahun berlalu. Dua puluh tahun. Tiga puluh tahun. Empat puluh tahun.

Kota-kota pun berubah. Perumahan kian banyak. Kota-kota kecil baru tumbuh di sekitar kota besar. Daerah semak belukar di pinggir kota banyak yang jadi real estate. Dengan rumah-rumah bagus. Halaman luas. 

Area luar kota Houston pun jadi perumahan jenis ini. Yang dulunya hutan belukar banyak yang jadi perumahan bagus. 

Salah satu rumah baru itu dijaga oleh anjing jenis German Shepherd. Pemilik rumah itu ingin aman sehingga membeli anjing jenis mahal itu. 

Inilah jenis anjing yang diternakkan secara khusus. Sejak tahun 1890-an. Di Jerman. Maksudnya: agar selalu melahirkan keturunan yang memiliki kemampuan khusus: kuat, cepat, cerdas dan, terutama, punya kemampuan penciuman yang tajam.

Awalnya tujuan ''penciptaan'' anjing German Shepherd adalah ini: untuk mendapat anjing  menggembala domba yang hebat. Agar domba –mata pencaharian orang Jerman masa nan lalu– aman dari pemangsa. Termasuk dari pencurian.

Zaman itu jenis anjing terlalu banyak. Maka ada keinginan untuk menstandarkan anjing. Dibentuklah perkumpulan anjing. Maksudnya: perkumpulan manusia untuk anjing. Dalam perjalanannya terlalu banyak pendapat di perkumpulan itu –padahal belum ada grup WA saat itu. Akhirnya mereka bertengkar. Pecah. Bubar.

Max Emil Friedrich von Stephanitz, salah satu anggotanya, jalan terus. Sarjana peternakan inilah yang melahirkan jenis anjing German Shepherd: anjing gembala.

Berarti anjing German Shepherd yang menjaga rumah baru di perumahan baru luar kota Houston itu sudah keturunan yang ke-20 atau ke-30 dari yang diciptakan Max Emil –(inilah kalimat terpanjang dalam sejarah 4 tahun Disway. Begitu sulit menulis kalimat panjang seperti itu. Padahal bisa ditulis dengan kalimat yang lebih pendek –kalau tidak percaya cobalah sendiri).

Rupanya anjing cerdas nan galak itu mencium sesuatu di pojok halaman rumah juragannya. Ia benar-benar cerdas. Ia benar-benar galak. Yang cerdas biasanya memang galak. Anjing itu menyalak-nyalak. Gelisah. Mondar-mandir. Terus saja tidak mau pergi dari bawah pohon yang masih dipertahankan hidup di halaman belakang rumah itu. Ia cakar-cakarkan kakinya. Ia menemukan sesuatu. Menyalak lagi. Lebih keras.

Sang anjing menemukan tulang tangan manusia. Tulang lama.

Itu tahun 1981.

Polisi turun tangan. Dilakukanlah penggalian. Tidak hanya tangan. Ditemukan juga tulang lainnya. Lengkap. Tulang seluruh badan manusia. Bahkan ditemukan lagi tulang perempuan. Juga lengkap. Seluruh badan.

Perlu waktu 40 tahun untuk menjelaskan siapa pemilik tulang itu dan mengapa sampai ada di bawah pohon itu.

Yang laki-laki –seperti ditulis harian Houston Chronicle pekan lalu– meninggal karena ada pukulan di bagian leher. Sedang yang perempuan mati akibat dicekik.

Begitu maju ilmu pengetahuan di bidang pengungkapan barang lama. Begitu gigih kepolisian di sana mengungkapkan tulang yang sudah berserakan itu. Begitu sabar menelusurinya dari tahun ke tahun. Tanpa pernah melupakannya. Padahal keluarga tulang-tulang itu sudah menganggapnya tidak ada harapan.

mising1.jpgDonna Casasanta, ibu dari Harold Dean Clouse memegang foto Harold dan isterinya Tina, dan sang cucu Holly Marie. (FOTO: The National Center for Missing & Exploited Children)

Terungkap jelas. Tulang laki-laki itu adalah Harold. Dan yang perempuan itu Tina.

Lalu, Solomon di mana tulang bayi Holly?

Siapa yang melakukan pembunuhan itu? Apa motifnya? Apa pula hubungannya dengan tiga wanita berjubah putih yang mengembalikan mobil sedan dulu?

Begitu banyak pertanyaan. Baru satu yang terjawab: soal Holly. Bayi itu ternyata baik-baik saja. Sekarang sudah berumur 41 tahun. Sudah punya anak. Bahkan sudah punya cucu. Holly tinggal bersama suami di negara bagian Alabama, antara Texas dan Florida.

Tentu namanya bukan Holly Marie lagi. Ketika diadopsi bayi itu tidak bernama. Pengadopsilah yang memberinyi nama yang dipakai hingga sekarang.

Bayi Holly awalnya diserahkan ke sebuah gereja di Arizona, negara bagian lain lebih barat dari Texas. Berarti Bayi Holly telah melakukan perjalanan jauh sekali. Dari Florida di pantai timur, ke barat ke Texas, ke barat lagi ke Arizona, jangan-jangan sampai ke pantai barat di California. Mobil sedan Sang ibu ditemukan di California. Atau, Bayi Holly dititipkan di Arizona ketika kelompok itu dalam perjalanan dari Texas ke California. Toh perjalanan itu memang harus melewati Arizona.

Tiga wanita berjubah putih tetaplah misteri. Malam itu mereka hanya minta uang 1.000 dolar. Yakni ketika menyerahkan sedan ke Sang ibu. Berarti bukan penculikan. Uang itu hanya cukup untuk sewa mobil kembali ke barat.

Sang ibu sempat bertanya kepada mereka: bagaimana keadaan anak dan menantunyi. Dijawab: baik-baik saja. Hanya saja tidak perlu ditemui. Sudah menjadi anggota sekte.

Secara spontan Sang ibu bertanya: bagaimana dengan Bayi Holly - nya? Tiga wanita berjubah putih itu tampak kaget. Lalu pergi. Tidak boleh ada dialog apa-apa. Tapi ekspresi kaget tersebut menimbulkan tanda tanya: apakah mereka sendiri tidak tahu semua kejadian yang menimpa pasangan itu? Atau mereka kaget, kok Sang ibu mempertanyakannyi?

Sang ibu akhirnya memang dibawa ke lokasi ditemukannya tulang anaknyi di Texas. Pekan lalu. DNA pun dicocokkan. Luar biasa kerja tim penyelidikan DNA di kasus ini. Mereka begitu ahli. Begitu sabar. Begitu tekun.

Bahkan akhirnya ditemukan pula di mana Sang Bayi. Di Alabama. Sudah berkeluarga. Bercucu.

Polisi pun menyelenggarakan pertemuan Zoom. Antara Sang nenek dengan Holly. Pekan lalu. Kelihatannya sengaja tidak akan diadakan pertemuan langsung sementara ini.

Begitu banyak misteri yang bisa diungkap. Begitu banyak misteri yang masih tersembunyi. (*)

Penulis: DAHLAN ISKAN, Sang Begawan Media 

Komentar Pillihan Disway

Edisi 11 Juni 2022: Arus Eril

Pryadi Satriana

Sarapan saya hari ini: Air hangat secangkir Rp 500,oo Kacang ijo + ketan hitam Rp7000,oo Telur kukus Rp2000,oo Nanas madu 1/2 butir Rp2500,oo Matcha milk 250ml Rp5000,oo TOTAL Rp17.000,oo (paid), uang sudah disediakan oleh Gusti Allah. Puji Tuhan. Syukur alhamdulillah. Terima kasih. Komen saya hari ini: Baguslah Abah nulis ttg almarhum Eril setelah kemarin ttg almarhumah dr. Lois. RIP buat mereka berdua. Aamiin. Sehat selalu semuanya. Salam. Rahayu. Selamat berakhir pekan! 

Jimmy Marta

Hypothermia yakni penurunan suhu tubuh secara drastis. Ini membahayakan jiwa jika tdk cepat ditangani. Sedari awal berita musibah yg menimpa Eril, tdk banyak yg menyebut tersebab hypothermia. Tapi itu tak penting. Tak baik juga hanya menduga-duga. Yg penting sekarang jasadnya eril ditemukan. 4 perkara untuk yg meninggal dunia. Memandikan, mengafani, menyolatkan dan menguburkan. Fardu kifayah yg harus segera diselenggarakan. Turut berduka, beristiratlah dengan tenang Eril...

Johannes Kitono

Turut berdukacita atas wafatnya Eril, semoga RIP dan keluarga Bp RK tabah menghadapi cobaan hidup ini.Dengan adanya musibah ini papan peringatan di sungai Aare perlu diusulkan ditambah dalam bahasa Indonesia. Supaya warga Indonesia yang akan berenang disana lebih hati hati. Karena setiap tahun terjadi kecelakaan di Sei.Aare, di Papan Peringatan perlu juga ditambah aturan baru.Semua perenang diwajibkan memakai Life Jacket. Seperti wajib pakai Helm kalau sedang naik motor di jalan raya. Kalau sesat kala naik gunung mungkin masih ada harapan ketemu. Tapi di sungai atau laut lain ceritanya. Ini ada tip bagi yang hobby berenang di sungai dan diving di laut. Kalau terbawa arus di sungai yang deras airnya.Jangan panik, tangan segera pegang kepala supaya tidak kena kayu atau batu.Ikuti saja arusnya, jangan dilawan dan pasti akan berhenti pada titik tertentu. Kalau jatuh ke laut ketika kapal tenggelam. Jangan panik dan cobalah meraih benda benda terapung di sekitarnya. Jangan berenang yang akan menguras tenaga. Pegang benda terapung erat erat, sambil berdoa menunggu bantuan datang. Ini bukan khayalan,tapi pengalaman seorang Diver yang pernah nyasar ketika diving di laut Banda. Buddy divingnya saat itu adalah Ms. P W asal Manado, anggota duet grup musik H Y ,presenter TV yang pernah jadi Dubes.

edi hartono

Salam sehat Pak PS. Sarapan saya hari ini: Air putih: Rp. 0 Nasi putih: Rp. 0 Ikan nila goreng: Rp. 0 Tempe goreng: Rp. 0 Semua Rp. 0 karena masakan istri. . Bayarnnya nanti akhir bulan, di rapel kalau sudah gajian, wkwkwk.

Rizky Dwinanto

1. Berkat doa warga Indonesia, mayat Alm Eril bisa ditemukan 

2. Orang baik, jasadnya dalam ditemukan orang baik (seorang guru SD) 

3. Orang baik meninggal jasadnya utuh, menghadap ke kanan dan tersenyum 

4. Orang baik mayatnya berbau eucalyptus. Ateis online akan kejang-kejang membaca berita ini. Menganggap teis halusinasi. Apapun itu cara keluarga RK menghadapi musibah layak diteladani dan dipuji oleh teis maupun ateis. Meskipun tetap saja ada kelompok yang ....  ya tahu sendirilah.. 

Rully Wijayakusuma

Eril tidak lompat dari jembatan tapi turun lewat pinggir sungai. Sudah ramai diberitakan kok. Mungkin saat itu abah lagi di pedalaman Kalimantan jd tidak sempat baca.

Windarto Windarto

Orang tua yang kehilangan putra/putrinya, ibarat telah hilang separuh jiwa. Hanya kesabaran dan keikhlasan menjadi penawar duka. Disertai keyakinan bahwa Alloh, Tuhan Yang Maha Kuasa adalah pemilik sejati anak-anak. Kita, orang tua, hanyalah mendapat amanah/titipan untuk merawat dan mendidik mereka. Al Fatihah (untuk almarhum Eril).

Jo Neka

Yang pernah lahir akan mati.Itu hukum alam.Tahun 1996-98 sebelum chaos saya sering naik bis Bogor Bandung dan sering dengar para pengamen nyanyikan lagu dengan judul Teh Botol tapi plesetan yg miris Tehnologi Bodoh dan Tolol dan lagu ini hilang setelah saya dan teman2 teriak2 di gedung DPR.REFORMASI..Dan sekarang hilang arahnya.Dan saya kembali ke kampung jadi petani dan bahagia.Tamat

Arala Ziko

turut berduka untuk RK dan keluarga. sepertinya hampir di tiap keluarga yg berjuang, kelahiran anak merupakan penyemangat sekaligus kebahagiaan tersendiri dalam hidup. curhat sedikit, terkait PPS program DJP yg amnesti kedua itu, tarif 12% dan 14% sangat memberatkan sekali bagi umkm, apalagi umkm dengan margin laba usaha yg hanya 10%-15%. Rasa-rasanya unsur keadilan hampir tidak ada, jika dibandingkan dengan WP pejabat yg ikut pps.

bagus aryo sutikno

Kemarin ada artist dan yuruber masuk RS gara2 keripik super pedas. That's good as show. Sebuah pertunjukan. Namun saat Eril tenggelam di sungai Aare, batin saya berduka tapi logika saya mengatakan 1000 jalan konyol menuju kematian. Beberapa hari lalu tetanggaku pulang dari umrah, satu hal catatan dia, hindari sambal. Konyol banget ibadah umrah yg relatif mahal terganggu sia2 oleh unbalance bakteri terpicu oleh sambal yg biasa disebut diare. Benar bahwa diare itu takdir tapi menghindari sambal adalah kuasa manusia. Dari Eril kita belajar tentang ego. Dari Yudistira kita belajar untuk tidak main dadu mempertaruhkan masa depan negara. Tapi kalau dadunya terbuat dari nickel dan batubara, ego bisa ambyar juga. Selamat jalan Eril, masuklah ke ridho Alloh dan semoga engkau diridhoi-Nya. 

anak rantau

Turut ber berduka. Untuk klurga gebernur jabar. Semoga almarhum eril husnul khatimah ...dimakasar ada juga karya pak RK bah, masjid megah dg arsitektur unik. Dipinggir pantai losari yang trkenal sampai ke eropa itu.. Duluuuu... Tepatnya berdiri diatas tanah reklamasi pantai losari. Namanya masjid kubah 99.

Komentator Spesialis

Biasanya di negara 4 musim seperti swiss, bulan Mei atau Juni belum musim berenang. Karena udara masih dingin. Apalagi suhu air masih rendah. Paling cepat ya bulan Juli. Dan biasanya berenang musim panas itu di bulan Agustus. Apalagi ini yang direnangi sungai arus deras hasil lelehan es.

bagus aryo sutikno

Dari Eril kita belajar. . Sungai dingin yg berhulu pada lelehan gletser akan semakin berbahaya manakala tubuh tak full gear. . Demikian juga nyapres, hawa'nya panas membara apalagi berhulu pada money politik dagang sapi semakin hot saja. Tidak bijak seorang penulis menyapreskan diri, bisa terbakar terpanggang dalam oven merah kuning dan hijau. . Sudahlahh boss Dahlan, ndak usah nyemplung. Walau ada perahu BYAN, DNN dan Bolo Aryo panjenengan prayogi nulis saja. Menyenangkan dan bikin bahagia. #dari Eril kita belajar

Komentator Spesialis

Papan pengumuman ada. Dipasang dalam 5 bahasa. Wuih ! Tapi tak satupun yang mudeng aku. Mungkin kalau ditulis bahasa madura paling tidak saya ngerti, wkwkwk...

Johan

Pepatah Tiongkok : 生為行而死為歸 Hidup adalah perjalanan dan kematian adalah kembali Untuk yang masih hidup, hati-hati di jalan. Jangan lupa siapkan bekal untuk pulang suatu saat nanti.

Johannes Kitono

Tulisan Arus Eril di Disway secara detail membawa pembaca menelusuri liku liku sungai Aare. Suatu bukti riset mendalam yang dilakukan juragan Disway setingkat bahkan diatas uncle Google. Tentu akan menarik seandainya Disway juga bisa menyajikan liku liku Bengawan Solo dimana Djoko Tingkir pernah menaklukkan 40 ekor buaya beneran, bukan buaya darat. Pasti lebih menarik lagi ketemu lokasi landingnya pesawat Garuda di Bengawan Solo oleh pilot yang seharusnya menjadi Super Hero. Semua penumpangnya selamat dan hanya ada satu korban jiwa, seorang Pramugari. Kalau mau bahas liku liku sungai Kapuas yang panjangnya 1.145 km juga menarik. Di tempat tempat tertentu seperti di Limbung dekat Suka Lanting atau Padang Tikar, lebar sungai tsb lebih dari 1 km. Disway mungkin perlu 3 bulan untuk menulis tentang sungai di Indonesia. Akhirnya untuk mengenang Eril, alangkah baiknya keluarga Bp.RK mendirikan Yayasan Eril yang fokus melakukan advokasi keselamatan berenang di sungai, baik di Indonesia maupun di dunia. Semoga Eril Rest In Peace !!!

Er Gham

Saat SD, lupa kelas berapa, pernah diharuskan berbaris di sepanjang jalan. Untuk sekedar 'dadah' menyambut tamu negara. Menunggu ber jam jam di siang hari yang panas. Konsumsinya hanya 1 buah permen. Dan mobil mobil itu hanya lewat begitu saja. Pulangnya demam. Mungkin karena tidak makan dan minum. Semoga tidak ada lagi mobilisasi seperti itu. Biarkan saja berupa spontanitas dari warga. Warga yang memang bahagia atau terdorong untuk menyambut di pinggir jalan. Tanpa instruksi.

Dahlan Batubara

Saya dan kawan2 sering menangkap ikan di sungai Batang Gadis dan sungai Batang Angkola di Mandaling, Sumut. Lebar sungai berbeda2 di masing2 titik. Ada yg sekitar 50 meter, ada 80 meter. Kedalaman jg beda2 antara 2 hingga 8 meter. Arusnya sering dilirik investor utk PLTA. Dalam pandangan kami, ada 3 kategori arus sungai: tenang, deras, sedikit deras. Yg paling sulit direnangi justru arus tenang, jauh lebih lelah dibanding merenangi arus deras. ARUS TENANG: Kita harus mengerahkan seluruh tenaga untuk melajukan tubuh. Risikonya: kita kisa kehabisan tenaga sebelum mencapai tepian, padahal kaki tak bisa mencapai dasar sungai yg dalam. Orang yg kurang cakap bisa lemas di tengah sungai, air masuk ke hidung, pingsan. ARUS DERAS: tubuh didorong arus (sehingga tak butuh mengerahkan tenaga mendorong tubuh), tetapi kecepatan hanyut tubuh terlalu laju sehingga kita sulit menghidari tabrakan/benturan tubuh dgn benda2 keras yg bercokol di sungai semisal batang katu atau bebatuan besar. Bahkan bisa terperagkap masuk ke bawah tumpukan kayu di dalam sungai. ARUS SEDIKIT DERAS: tubuh didorong arus dgn tenang (dan kita juga tak butuh mengerahkan tenaga mendorong tubuh). Kita hanya butuh tenaga kecil mengayuhkan telapak tangan "menyetir" derajat arah agar arah hanyut menyerong menuju tepian. Kami selalu pilih arus yg agak deras. Kami menanangkap ikan dengan tangan di liang tebing sungai. Atau di tengah sungai jika ada bebatuan di tengah sungai. Ikan suka berada di rongga antar batu. (*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber : Disway.id

Komentar Anda