Mobil Kondensat Terbakar, Pabrik Tinner pun Dilalap Api

Bermula dari truk tanki bermuatan kondensat terbakar, api menjalar dan membakar pabrik tinner di Curug, Tangerang. (FOTO: Nasaruddin Ismail)

COWASJP.COM – Jago merah mengamuk. Kali ini di Curug, Tangerang. Kamis 9/6/2023 siang, sekitar pukul 11.30 WIB. 

Sebuah pabrik tinner milik PT Warna Prima Kimiatama habis dilalap api.

Penyebabnya: mobil tangki penuh kondensat ludes terbakar. Lalu api dengan sekejap menjalar dan menghanguskan dua bangunan pabrik tinner yang cukup besar itu.

Kata polisi, penyebabnya adalah kelalaian sopir. Accu-nya jatuh. Keluarkan percikan api. Hingga terjadi kebakaran.

Namun, dugaan polisi itu dibantah oleh Adi Gudhil, sopir mobil tangki yang mengangkut kondensat untuk pabrik tinner itu.

Menurut Adi, saat membongkar kondensat, angin pompa kondensat habis. Angin diperlukan untuk mendorong pompa kondensat. Saat dimasukkan ke drum atau tangki. 

“Saya tidak menyentuh accu sama sekali,” tegasnya.

Petugas loading juga tahu kalau angin habis.

Dari 120 drum baru sekitar 70 drum yang terisi. Sisanya masih dalam tangki. Saat itulah, anginnya habis.

Prosedur bongkar di PT Warna Prima Kimiatama, jelas Adi, bukan dilakukan oleh sopir. Tapi, yang melakukan adalah karyawan perusahaan tinner itu sendiri. Sedangkan sopir hanya boleh menunggu di luar pagar. 

“Tadi yang bongkar Dede. Karyawan perusahaan. Saya tunggu di luar, seperti biasa,” cerita Adi, yang sampai sore ini, masih berada di kantor polisi.

Kata Adi, sekitar jam 11.30 Dede keluar memanggilnya. “Pak, anginnya habis,” kata Adi, menirukan ucapan Dede.

Lantas dia pun masuk untuk mengisi angin di mobilnya. Seperti biasa, sebelum menghidupkan mesin mobil, pemutus arusnya di-on-kan. Karena semua mobil pengangkut kondensat, ada tombol pemutus arus.

Saat bongkar kondensat maupun parkir, pemutus arus di-on-kan. Caranya, dengan menekan tombol yang ada di ruang kemudi.

Saat Adi starter, katanya, ada bunyi: “Blung”. Tidak begitu keras. Tapi, terdengar di ruang kemudi.

Dede yang ada di bawah memberitahu ada kebakaran. Mereka lantas berjuang memadamkan api dengan Apar.  

Adi disuruh turun dari truknya. “Jadi saya tidak tahu kalau ternyata bunyi blung itu, terjadi kebakaran,” tuturnya. (*) 

Pewarta : Nasaruddin Ismail
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda