Seberapa Tampankah Nabi Yusuf?

Ilustrasi: Image Source - bombastis.com.

COWASJP.COM – INI CERITA menarik. Tapi tak banyak yang tahu. Atau, bisa jadi juga tidak banyak yang peduli. Soal ketampanan Nabi Yusuf Alaihissalam. Hanya jadi kisah dalam sejumlah riwayat saja. Tidak membuat banyak orang membahasnya. Seperti kisah yang tidak berkesan. Karena diceritakan dengan cara dan metode begitu-begitu saja. Bertahun-tahun. Turun temurun. Sehingga dianggap angin lalu saja. 

Di dalam kitab suci Alquran dan buku-buku kisah para nabi jelas sekali disebutkan. Bahwa Nabi Yusuf itu tampan sekali. Tapi sejatinya seberapa tampankah beliau? Ada riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah Muhammad itu juga tampan. Bahkan ketampanannya bisa mengalahkan Nabi Yusuf. Pertanyaannya: Mengapa beberapa wanita sampai tak sadar memotong jari mereka, ketika Yusuf lewat di depan mereka?

Kita coba ingat kembali, bagaimana hal itu terjadi. Bukan untuk mengungkit kembali cerita yang berulang-ulang itu. Tapi untuk menekankan bahwa Nabi Yusuf benar-benar rupawan. Benar-benar tampan dan sangat menggoda. 

Jadi ketika Zulaikha kedapatan bersalah karena menggoda Yusuf, dia justru mengkambinghitamkannya. Sehingga pemuda Yusuf akhirnya dihukum penjara. 

Meski begitu, para wanita bangsawan Mesir tetap menyalahkan Zulaikha. Berulang kali mereka mencibirkannya. Banyak sekali gosip yang beredar di antara mereka, walaupun Zulaikha adalah teman sepergaulan mereka. Karena menganggap isteri pembesar Mesir itu tergila-gila kepada anak angkatnya sendiri. Sehingga Zulaikha mengundang mereka untuk suatu jamuan makan. Masing-masing diberi sebuah pisau untuk memotong buah-buahan yang hendak dihidangkan.  

Waktu itulah Nabi Yusuf diperintahkan lewat di depan mereka. Sehingga para wanita itu sangat terpesona ketika memandangnya. Sehingga tanpa sadar mereka memotong tangan mereka sendiri. Ada yang melukai jarinya. Ada juga yang membuat darah bercucuran di lengannya. “Masya Allah,” ujar mereka. Karena begitu kagum melihat ketampanan dan kegagahan Yusuf. Suatu pemandangan yang serta-merta akan membuat para wanita itu mabuk kepayang. 

Pada ujung ayat di Surah Yusuf 31, Allah menjelaskan perkataan yang tiba-tiba terlontar dari mulut mereka. Setelah menyaksikan penampilan Yusuf yang begitu elok: “.....Waqulna hasya lillahi ma haza basyaran. In haaza illa malakun kariem.” Dan mereka berkata: Maha Sempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini tidak lain adalah seorang malak (malaikat) yang mulia. 

Dengan kejadian itu, Zulaikha secara tidak langsung dapat menjelaskan kepada teman-teman sepergaulan di antara para isteri pembesar Mesir yang selama ini mempergunjingkannya. Seperti dikisahkan dalam Alqur’an: “Qalat fazalikunnal lazie lumtunanni fiihi walaqad rawadtuhu......” Dia (Zulaikha) berkata: Itulah orangnya yang menyebabkan kamu mencela aku. Karena aku tertarik kepadanya. Dan sungguh aku telah menggoda agar dia tunduk kepadaku.... 

Tentu saja, dengan cara itu Zulaikha ingin membela diri. Meskipun dia adalah isteri Qithfir, yang konon merupakan Menteri Keuangan Mesir kala itu, namun dia tidak dapat mengendalikan diri dari ketertarikannya kepada pemuda Yusuf. Sebab keelokan dan ketampanan rupanya tidak hanya akan membuat dirinya saja yang tergila-gila. Tapi juga para perempuan terhormat lainnya.   

Yusuf waktu itu adalah seorang pemuda belia. Ada yang menyebut usianya baru 18 tahun. Ada juga yang mengatakan 20 tahun. Ibarat bunga, dia sedang mekar. Bukan saja wajahnya yang elok, sehingga membuat nikmat dan terpesona setiap mata yang memandangnya. Tapi juga sosok dirinya sebagai seorang lelaki jantan. Kulitnya yang putih bersih, matanya yang tajam menyorot, bulu-bulu halus yang seperti hiasan tiada bandingan, ukuran tinggi dan lebar badan yang sangat seimbang, caranya berjalan, bertegur sapa dengan orang, semuanya begitu sempurna. Begitu gagah perkasa. Benar-benar seorang pria jantan. Bukan lelaki dengan muka mulus tapi perangai melambai. Semua itu membuat Zulaikha tidak enak makan, tidak nyenyak tidur dibuatnya. 

Sebenarnya, menurut sejumlah riwayat, tidak cukup kata-kata untuk menggambarkan betapa elok dan menariknya sosok pemuda Yusuf itu. Sehingga para isteri bangsawan Mesir menganggapnya tidak lain adalah malaikat yang mulia. Dalam kitab al-Mahabbah karya Imam Ghozali disebutkan, penduduk Mesir pernah hidup selama empat bulan dalam keadaan paceklik. Mereka kekurangan makanan, sehingga banyak yang kelaparan. Tapi ketika mereka dapat memandang Yusuf, hal itu dapat membuat hilang rasa lapar mereka. 

SIAL KARENA TERLALU TAMPAN

Bagaiamana pun, punya wajah tampan adalah impian banyak pria. Karena itu di zaman sekarang tidak sedikit kaum Adam yang memelihara keindahan fisiknya dengan berbagai cara. Misalnya, dengan rajin olahraga. Menjaga asupan makanan. Mengkonsumsi vitamin dan beberapa produk kebugaran.. Dan banyak cara lainnya. Bahkan ada yang melakukan operasi plastik. Untuk mengubah bagian tubuh yang mungkin kurang elok dipandang. Yang dianggap dapat mengurangi nilai penampilan. Dan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri. 

Bila kita perhatikan pemberitaan di berbagai media, banyak yang menganggap bahwa Korea Selatan adalah qiblat permak wajah dan fisik paling masyhur di dunia. Padahal dari segi jumlah pasien operasi plastik, Korsel kalah jauh oleh Amerika Serikat, Brazil, Mexico, Jerman dan India. Kelima negara ini bahkan dipandang sebagai negara dengan jumlah permintaan operasi bedah plastik terbanyak dan jumlah ahli bedah plastik terbesar di dunia. Sebagiannya seperti Brazil dan Mexico bahkan dianggap negara dengan biaya operasi plastik termurah. 

Meski demikian, kegandrungan orang terhadap kemasyhuran K-pop dan K-drama – terutama bagi kalangan remaja – membuat Korsel begitu digandrungi. Di samping itu juga jadi negara favorit sebagai tempat operasi plastik. Bagi mereka yang tinggal di kawasan Nusantara, barangkali juga karena lebih dekat dengan Indonesia. Para aktor seperti Shin Dong Super Junior, Kyu Hyun, dan Kwang Hee, adalah di antara aktor Korsel yang terang-terangan mengaku sudah menjalani operasi plastik. Di samping itu, ada juga beberapa aktor Korsel yang jadi favorit mereka yang ingin mempermak wajah. Agar diserupakan dengan para aktor top Korea itu. 

Masalahnya, apakah semua pria berwajah tampan itu bahagia dengan keunggulan fisik mereka? Ternyata, ada yang dapat sial karena berwajah tampan. Di antaranya seperti yang dialami tiga pemuda ganteng Timur Tengah. 

Ketika mereka menghadiri Festival Kebudayaan Timur Tengah Genaderia di ibukota Arab Saudi, Riyad, hari Ahad, 14 April 2013.  

Ketiganya langsung diusir keluar dari arena festival. Bahkan diberitakan bahwa mereka dideportasi ke Abu Dhabi. Karena ketampanan mereka dikuatirkan akan mengganggu ketenangan kaum hawa yang akan hadir di arena festival. Salah satu pria tersebut adalah Omar Borkan Al Gala. Fotonya pertama kali dilansir dari situs forum diskusi di Nigeria, Nairaland.com. Foto yang kemudian viral. Tidak hanya di dunia maya. Tapi juga menjadi obyek pemberitaan sejumlah media konvensional di berbagai negara. 

Dan yang tidak kalah menarik adalah nasib sial yang dialami seorang pria yang bekerja sebagai teknisi bandara di Xiamen, Cina. Karena dianggap mirip aktor Korea Selatan, Song Joong Ki, sosoknya kemudian beredar di sejumlah platform media sosial. Sehingga banyak warganet yang menyatakan kekagumannya terhadap ketampanan wajahnya. Tapi justru karena ketampanannya, terutama karena peredaran videonya yang begitu luas dan reaksi publik terhadapnya, pihak bandara tempat dia bekerja memotong gajinya 10 persen.

Pertanyaannya: Apakah ketampanan mereka bisa disejajarkan dengan Nabi Yusuf AS? Tentu saja ini pertanyaan yang sulit bisa didapat jawabannya. Tapi bagi orang yang beriman, hal ini tentu tidak sebanding. Ketampanan Yusuf itu adalah anugerah tersendiri dari Allah. Sebagai bukti kemahakuasaan-Nya. Padahal ketampanan Yusuf disebut kalah jauh oleh ketampanan Rasulullah Muhammad Saw. 

Sebuah buku yang ditulis oleh Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki – berjudul “Muhammad Insanul Kamil” – mengungkapkan bahwa ketampanan, keindahan dan keelokan yang Allah turunkan ke dunia ini terbagi menjadi beberapa bagian. Disebutkan, 50% ketampanan itu diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Lalu 25% untuk Nabi Yusuf AS. Sisanya 25% lagi dibagikan kepada seluruh alam raya beserta isinya. 

Karena itu, Nabi Muhammad maupun Nabi Yusuf sama-sama tampan mempesona. Mereka juga sama-sama diberi 10 hijab dari cahaya. Guna menjaga penampilannya dari fitnah. Bagi Nabi Yusuf, semua hijabnya telah dibukakan Allah sejak di dunia. Sedangkan bagi Nabi Muhammad, hijabnya baru dibukakan satu saja di dunia. Sisanya nanti akan dibukakan kelak di dalam surga.  

Menurut Sayyid Muhammad, seandainya hijab Rasulullah Muhammad Saw. dibukakan di dunia ini, maka orang-orang akan tanpa sadar mengoyak-ngoyak jantungnya. Karena tidak kuasa menahan takjub melihat ketampanan dan kegagahan nabi dan rasul, yang namanya sudah dikenal sejak zaman Nabi Adam itu. Wallahu a’lam.(*) 

Bandung, 15 Februari 2022.-

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda