Joglo Palereman Kelun, Moncer di Masa Pandemi

Pemotongan tumpeng kemudian diserahkan ke Kepala Kelurahan Kelun Lilis Karlina. (FOTO: Santoso)

COWASJP.COMSpektakuler. Di tengah pandemi dan PPKM, Joglo Palereman Kelun tetap eksis. Dalam setahun terakhir telah membukukan omzet Rp 3 M lebih dari 14 pelapak yang ada. Karena itulah joglo tersebut menjadi  terbaik di antara 27 joglo yang dibangun Wali Kota Madiun Maidi untuk UMKM di setiap kelurahan. Berikut laporan Santoso, wartawan senior di Madiun:

**

Tak terasa Joglo Palereman Kelun sudah berusia setahun. Tepatnya tanggal 1 Januari 2021 diresmikan oleh Wali Kota Madiun Maidi. Saat ini, kondisinya  semakin moncer saja.

Peringatan setahun pun ditandai bancakan sederhana oleh para pelapak. Ditandai peniupan lilin, pemotongan tumpeng oleh Ketua PKK setempat Ny Jariyanto, yang kemudian diserahkan kepada Kepala Kelurahan Kelun, Lilis Karlina.

Bu Lurah Lilis Karlina boleh bangga terhadap joglo yang disiapkan sebagai windows display bagian timur kota ini berhasil dengan baik. Setidaknya ditahbiskan sebagai lapak dengan omzet  tertinggi dari 27 lapak kelurahan di Kota Madiun. Setahun ini, omzetnya mencatat angka Rp 1,3 M lebih. Pun juga keluar sebagai lapak terbaik.. Hebat.

BACA JUGA: Usai Sudah Pameran Datan Gingsir Sewu Warsa

Omzet tertinggi memang layak disandang. Sebab semakin lama, joglo itu banyak dikunjungi. Setiap hari bisa dipastikan ramai. Lantaran posisinya strategis, di tepi jalan yang gampang dijangkau. Apalagi view di sekelilingnya merupakan persawahan menghijau segar.

Sayangnya tidak semua pelapak di joglo itu buka secara rutin setiap hari.  Hanya hari Sabtu dan Minggu semua pelapak   buka. Sedang hari lain, dipastikan bolong-bolong. Hanya ada beberapa lapak yang buka.  Dari 14 lapak yang ada, tak lebih dari 4 lapak yang buka. Termasuk hari Senin libur total.

Kondisi seperti ini jelas mengecewakan pengunjung. Termasuk mengapa kalau Senin libur. ‘’Mestinya kan tidak perlu.’’  Padahal sesuai pengamatan, hari-hari selain Minggu pun ada yang datang. Bahkan mulai minggu lalu, Hari Rabu pun pemain elekton tampil. Biasanya hanya Sabtu dan Minggu saja.

joglo-palereman.jpg1.jpg

Karena itulah Lilis  Karlina memberi warning, agar selanjutnya para pelapak bisa berjualan setiap hari. Karena hal itu juga termasuk penilaian. ‘’Ya kalau selain Sabtu dan Minggu, jualannya dikurangi. Tapi tetap buka,’’ tegasnya.

Belum lagi kalau nantinya kolam pemancingan dibuka. Pasti pengunjungnya akan semakin ramai, yang akan berimbas omzet akan lebih meningkat lagi. Menurut sumber  pengelola Joglo Palereman, pengelolaan kolam pemancingan akan diserahkan ke pihak ketiga, swasta.

Belum  lagi setelah joglo ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Di situ ada eks tanah bengkok seluas lebih 7000 meter persegi. Sedang yang digunakan baru sekitar 2800 meter saja. Jadi masih cukup leluasa untuk membangun wahana yang lain.

Karlina pun menyebut, nantinya akan dibangun lapak-lapak di bagian depan sebelah barat lokasi parkir yang baru saja selesai dibangun.

Wali Kota Madiun Maidi saat pembukaan setahun yang lalu pun menyatakan, bahwa wilayah Kelurahan Kelun memang harus dikembangkan sebagai windos display. ‘’Karena itu saya akan mengawal sendiri pembangunannya,’’ katanya kala itu.

Dan pembangunan lapak di setiap kelurahan di 3 kecamatan kota Madiun, dikandung maksud untuk meningkatkan taraf hidup UMKM di wilayah masing-masing.(*)

Pewarta : -
Editor : Slamet Oerip Prihadi
Sumber :

Komentar Anda