Bank Syariah Bakti Makmur Banknya Orang Desa

Suasana rapat pemegang saham di Graha Pena Jawa Pos, Sabtu. (Foto: Nasarudin/CoWasJP.com)

COWASJP.COM – ockquote>

C a T a T a N: M. Nasaruddin Ismail 

-------------------------------------------------

SYAHDAN, 22 tahun silam (1994) para ulama di Surabaya berkumpul di kediaman H. Sukri, pengusaha besi tua asal Madura, di Jalan Raya Darmo, Surabaya. Para ulama itu prihatin dengan umat Islam yang terlilit utang di bank perkreditan rakyat (BPR) yang tersebar di mana-mana.

Lantas para ulama yang dimotori KH Misbah, Mayjen Pol (Pur) Samsuri Martojoso, Saleh Aljufri, pengusaha yang juga dikenal sebagai penulis, serta sejumlah tokoh lainnya mencetuskan ide untuk mendirikan bank syariah.

Setelah beberapa kali pertemuan, akhirnya terbentuklah Bank Syariah Bakti Makmur yang sekarang bernama PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bakti Makmur Indah. Saya juga ikut hadir pada pertemuan pertama. 

Karena menghadiri sekaligus meliput (untuk berita Jawa Pos), saya diberi saham sedikit. Meski awalnya hanya 10 lembar, namun mempunyai nilai sebagai perintis. Dari tahun ke tahun saham itu saya tambah.

Karena diperuntukkan masyarakat tak mampu, meski yang mendirikan warga Surabaya, bank ini pilih membuka kantor di Sepanjang sana. Maklum, bank ini awalnya diperuntukkan orang desa. Kantor cabangnya di Krian dan sejumlah daerah lain. Satu-satunya cabang di Surabaya adalah di Jalan KH Mas Mansur dan kantor kas di Pasar Wonokokromo, Surabaya.

nasarudin-satuampV.jpg

Direksi dan Komisaris saat RUPS, Sabtu di Graha Pena Jawa Pos. (Foto: Nasaruddin/CoWasJP.Com)

MULANYA RP 200 JUTA, KINI RP 120 M

Sabtu kemarin 27 Februari 2016, bank syariah yang didirikan para ulama dengan tujuan membantu rakyat kecil itu menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS). Karena sudah 18 tahun direksi tidak pernah diganti, Sabtu kemarin para pemegang saham merombak struktur organisasi direksi. 

Semua direksi baru diambil dari karyawan bank itu sendiri. "Yang terpilih untuk direksi yang baru ini, orang-orang yang saya kader selama ini," kata Dirut Bank Syariah Bakti Makmur, Tri Hari Wijayanto yang sudah 18 tahun menjabat.

Pergantian direksi dilakukan ketika perusahaan ini sedang naik daun. Laba bersih tahun ini Rp 5,9 miliar, 60 persennya dibagikan untuk deviden.

Bila modal dasarnya dulu hanya Rp 200 juta dari urunan para ulama, sekarang modalnya telah mencapai Rp 120 miliar. Tabungan yang awalnya hanya Rp 116 juta, sekarang tabungan nasabah mencapai Rp 60 miliar. Belum termasuk deposito. (*)

Pewarta :
Editor :
Sumber :

Komentar Anda